Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2022, 09:16 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Stres berat yang tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan kita mengalami tekanan mental atau emosional secara berlebihan.

Jika itu terjadi, stres akan memengaruhi berbagai aspek kehidupan kita, mulai dari emosi, perilaku, hingga kondisi kesehatan.

Ketika stres berat, mual dan muntah juga bisa terjadi. Ini merupakan penanda diri kita benar-benar mengalami stres.

Spesialis kedokteran keluarga, Timothy Tramontana, MD, MS mengatakan, ada cara efektif guna mengatasi rasa mual dan muntah akibat stres.

Kenapa stres memicu mual dan muntah?

Saat kita berada di bawah tekanan, tubuh melepaskan banyak hormon untuk merespons ancaman atau tekanan.

Hormon-hormon tersebut akan memicu respons kita untuk melawan atau menghindar dari masalah yang dihadapi.

Hal ini memengaruhi semua sistem di tubuh, termasuk sistem pencernaan kita.

"Perasaan cemas kita dapat diterjemahkan ke dalam berbagai macam gejala gastrointestinal (GI), termasuk mual karena stres, sakit perut, perubahan kebiasaan buang air besar dan bahkan muntah," jelas Tramontana.

Baca juga: Iritasi Usus hingga Stres, Ini 7 Penyebab Mual Setelah Makan

Namun, tidak semua orang mengalami mual dan muntah akibat stres.

Tramontana menuturkan, ada beberapa penyakit bawaan yang membuat seseorang lebih rentan mual dan muntah karena stres, yaitu:

  • Masalah gastrointestinal seperti sindrom iritasi usus besar
  • Masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan

Tips cegah mual akibat stres

Tramontana menyarankan tiga kebiasaan sehat untuk menghindarkan kita dari stres yang dapat menyebabkan mual dan muntah.

1. Berolahraga

Aktif bergerak meningkatkan hormon perasaan baik, memperbaiki suasana hati, dan melindungi tubuh dari efek berbahaya stres.

Jika kita kurang aktif bergerak, cobalah melakukan aktivitas sedang hingga 30 menit secara bertahap.

Bentuk aktivitasnya bisa beragam, entah itu berenang, berjalan cepat, menari, atau berkebun. Lakukan setidaknya lima hari dalam seminggu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com