Oleh: Fauzi Ramadhan & Ikko Anata
KOMPAS.com - Ketika berpergian jauh menggunakan moda transportasi umum, seperti kereta api, kapal, atau pesawat udara, kita akan dibantu dan dilayani oleh staf yang dinamakan pramugara (untuk pria) dan pramugari (untuk wanita).
Staf ini bertugas untuk menjamin keselamatan dan memberikan pelayanan untuk penumpang selama dalam perjalanan.
Namun, dalam perkembangannya, istilah staf pelayanan moda transportasi ini menyempit menjadi pramugari saja.
Kini, istilah pramugari sudah jarang ditemukan dalam staf pelayan moda transportasi selain penerbangan.
Salah satu contoh pramugari yang bekerja di moda transportasi udara adalah Neerja Bhanot asal India. Bhanot bukanlah seorang pramugari biasa, melainkan pahlawan bagi ratusan penumpang dan awak Pan Am Flight 73 pada 1986 yang disandera oleh teroris.
Dengarkan kisah Bhanot dalam episode “Neerja Bhanot Mengorbankan Nyawanya” siniar Tinggal Nama.
Sejarah mencatat Heinrich Kubis, warga negara Jerman, sebagai orang pertama yang berprofesi sebagai pramugara pada 1912. Uniknya, dikutip dari airships.net, ia tidak bekerja sebagai pramugara pesawat, melainkan pramugara zeppelin—balon udara berbentuk cerutu dengan mesin dan kendali.
Baca juga: Catat, Syarat Terbaru Naik Pesawat Udara
Ketika sedang melayani penerbangan LZ 129 Hindenburg pada 1937, Kubis, yang tengah melayani penumpang di ruang makan, terjebak bersama penumpang dan awak lainnya akibat ledakan kebakaran balon udara. Sebagai pramugara, Kubis berusaha menenangkan penumpang dan waspada terhadap segala kemungkinan yang bisa terjadi.
Saat zeppelin yang terbakar semakin dekat dengan daratan, Kubis menginstruksikan penumpang dan awak untuk keluar melalui jendela. Alhasil, 23 penumpang dan 39 awak berhasil diselamatkan.
Lambat laun, perkembangan moda transportasi udara semakin pesat sehingga penggunaan zeppelin mulai ditinggalkan. Sekitar tahun 1930-an, maskapai penerbangan United Airlines menyadari bahwa teknologi pesawat pada saat itu sudah bisa mengangkut penumpang.
Melihat adanya kesempatan, United Airlines kemudian membuka penerbangan komersial dan merekrut orang untuk dipekerjakan sebagai awak kabin pesawat.
Ellen Church, perawat terlatih asal Iowa, Amerika Serikat, tertarik untuk mendaftar sebagai pilot maskapai tersebut.
Namun, sayangnya, posisi pilot untuk perempuan belum tersedia pada saat itu sehingga Church, dengan latar belakang sebagai perawat, lantas mendaftar sebagai pramugari perawat.
Church pun diterima dan terbang melayani penumpang pada 15 Mei 1930. Dari situ, Ellen Church tercatat sebagai pramugari perempuan pertama maskapai udara.