Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Generasi Phi: Passion dan Bayang-bayang Stres

Kompas.com - 27/02/2022, 11:24 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Riski Monika & Fandhi Gautama

Generasi muda memiliki tanggung jawab besar untuk meneruskan estafet bangsa Indonesia. Berbagai hal perlu dipersiapkan oleh generasi muda, agar bisa menjadi agen perubahan bagi lingkungan sekitar, juga bangsa Indonesia. Mengembangkan passion menjadi sebuah keharusan karena erat kaitannya dengan kesuksesan di masa depan.

Generasi muda harus mengetahui apa saja potensi yang dimiliki untuk dikembangkan. Setiap orang tentu memiliki jenis passion yang berbeda dengan orang lain. Oleh karenanya, penting bagi generasi muda untuk menemukan passion-nya sedari dini.

Penyebutan generasi muda yang dikenal sebagai Generasi Z dan milenial, ternyata berasal dari Amerika Serikat, bukan Indonesia. Muhammad Faisal melakukan observasi sejarah dan kultur generasi, dan menemukan istilah Generasi Phi.

Istilah ini lebih cocok digunakan untuk penyebutan generasi milenial di Indonesia. Simak pembahasan selengkapnya bersama Wisnu Nugroho dalam siniar Beginu.

Generasi Phi

Muhammad Faisal membagi generasi di Indonesia menjadi empat, yaitu generasi Alpha (melewati remaja pada tahun 1900–1930), Beta (melewati remaja pada tahun 1930–1966), Omega (melewati remaja pada tahun 1970–1998), dan Phi (melewati remaja pada awal abad 21). Pembagian generasi tersebut berdasarkan pada situasi politik yang terjadi di Indonesia.

Generasi Phi disebut sebagai The Outlier karena kemampuan berpikir kreatifnya yang tinggi. Mereka mengalami fase yang lebih panjang dalam mengeksplorasi nilai-nilai, keyakinan, dan identitas diri hingga mencapai usia dewasa tengah.

Generasi Phi cenderung mengejar sesuatu sesuai hobi dan passion mereka, tetapi di sisi lain mereka juga menginginkan kemapanan.

Generasi Phi memiliki kecenderungan untuk tidak masuk ke dalam struktur pemerintahan. Mereka lebih senang bergelut dalam industri kreatif dan bergerak secara independen. Satu yang menjadi ciri adalah, mereka gemar membicarakan isu politik di ruang media sosial.

Baca juga: Persaingan Kerja Makin Ketat Saat Pandemi, Haruskah Bekerja Sesuai Passion?

Sebagai generasi yang masuk dalam kategori bonus demografi besar bagi Indonesia dalam rentang waktu 10 tahun mendatang. Seharusnya bisa menjadi peluang untuk mengubah Indonesia ke arah yang lebih baik, bahkan diharapkan mampu mengguncang dunia.

Passion dan Generasi Phi

Berbicara mengenai passion yang erat kaitannya dengan Generasi Phi, passion adalah gairah besar untuk melakukan sesuatu yang disukai atau dianggap penting.

Menurut Professor J. Vallerand, passion dibagi menjadi dua tipe yaitu passion obsesi dan passion harmoni. Kedua tipe passion tersebut memiliki efek yang berbeda yang dapat berdampak pada individu yang bersangkutan.

Melansir gramedia.com, passion harmoni merupakan passion yang positif. Seorang individu dapat melakukan suatu hal karena senang. Contohnya, apabila Anda menjadikan hobi sebagai pekerjaan atau sumber pendapatan.

Passion harmoni membuat Anda lebih bahagia, karena dalam aktivitas sehari-hari tidak ada konflik antara aktivitas dengan nilai pribadi yang dianut.

Sedangkan passion obsesi adalah faktor eksternal yang menjadi landasan dan dorongan dari aktivitas Anda, contohnya mendapatkan gaji untuk menafkahi keluarga. Passion ini akan membuat Anda terpaksa untuk menjalani suatu aktivitas, meski tidak sesuai dengan nilai pribadi Anda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com