KOMPAS.com - Onitsuka Tiger meluncurkan koleksi Musim Gugur/Musim Dingin di Milan Fashion Week pada hari Jumat, 25 Februari 2022 lalu.
Koleksi ini sedikit berbeda dibanding rancangan direktur kreatif Andrea Pompilio sebelumnya, karena bernuansa lebih gelap dan misterius.
Oleh brand asal Jepang itu, koleksi kali ini bahkan dilukiskan dengan kata "Shadow" atau bayangan karena nuansa yang dipenuhi warna hitam.
Menurut desainer Andrea Pompilio, gaya ini dipilih sebagai penghormatan kepada tahun 1980-an, ketika estetika "kemurnian dan kesederhanaan" Jepang mengejutkan estetika Barat.
Estetika murni dan sederhana ini digambarkan dalam siluet monoton, monokromatik, namun menggunakan detail cermat yang membuatnya tidak biasa.
Beberapa koleksi terinspirasi dari Wabi-Sabi, filosofi yang kerap diartikan sebagai cara menemukan keindahan dalam ketidaksempurnaan.
Kita juga bisa menemukan outer bergaya kimono, atau pakaian pria yang terinspirasi dari seragam sekolah klasik gabungan gaya punk yang disukai para pemuda pada tahun 1970-an.
Beberapa di antara koleksi bahkan mengadopsi estetika ninja yang menciptakan perpaduan warna hitam yang mengejutkan, namun ditata dalam gaya modern, sehingga menjadi ninja perkotaan.
Uniknya, setiap lapisan menampilkan tekstur dan detail yang berbeda, dan detail-detail ini dapat dipakai terpisah.
Namun bila kita ingin memakainya bersama-sama, akan memberikan kesan kedalaman yang menunjukkan pemikiran brilian Pompilio dalam menciptakan dan menyatukan tampilan.
Satu-satunya dekorasi dalam koleksi ini adalah nyala api dan cetakan bunga di ujung berbagai item pakaian, yang diterapkan secara sederhana dan minimalis.
Ada kesan estetika Jepang dalam gaya penampilannya —-hitam dan monokromatik, sederhana namun detail—- dan fokus pada bentuk dan siluet berpotongan longgar dan loose.