KOMPAS.com - Kesehatan mental anak perlu mendapat dukungan dari orangtuanya agar si buah hati tangguh menghadapi berbagai tantangan ketika tumbuh dewasa.
Kesehatan mental anak perlu diusahakan untuk mencapai perkembangan emosional dan keterampilan sosial yang sehat.
Hal ini diperlukan supaya anak mengetahui cara mengatasi emosinya. Jika tidak, anak akan memiliki masalah perilaku.
Di Amerika Serikat, sebanyak 4,6 persen anak usia 3-17 didiagnosis dengan Oppositional Defiance Disorder (ODD) atau Conduct Disorder.
Ada pun, ODD adalah gangguan perilaku ketika anak memiliki pola suasana hati marah atau rewel, perilaku menentang atau agresif, dan dendam.
Sementara, Conduct Disorder adalah salah satu jenis gangguan perilaku yang dapat membuat anak memiliki perilaku antisosial.
Baca juga: Manfaat Terapi Bermain bagi Kesehatan Mental Anak
Kesehatan fisik anak memang penting. Tapi, orangtua sering lupa bahwa kesejahteraan emosional dan mental anak juga harus diperhatikan.
"Kesehatan mental terhubung ke setiap aspek kehidupan kita seperti kesejahteraan fisik, emosional, relasional, dan spiritual kita," kata Kerry Heath, LPC-S, NCC, CEDS-S, konselor profesional berlisensi.
Ia mengatakan, setiap aspek kehidupan manusia saling terkait. Sehingga, jika satu hal terpengaruh maka kesehatan mental kemungkinan akan terkena dampaknya.
Ketika anak memiliki kesehatan mental yang baik, ia mampu berpikir jernih, berteman, dan belajar hal-hal baru.
Anak juga mampu mengembangkan kepercayaan diri, mengelola emosi, dan mengembangkan pandangan yang sehat tentang kehidupan.
Sayangnya, tidak semua anak bisa dilatih secara cepat untuk mengembangkan kesehatan mental yang baik.
Tapi orangtua harus terus megusahakannya sebab anak rentan memiliki masalah kesehatan mental, seperti depresi atau kecemasan.
Menurut American Psychological Association, diperkirakan 15 juta anak muda di AS didiagnosis dengan gangguan kesehatan mental.
Jika tidak diobati, masalah kesehatan mental dapat berdampak signifikan pada kehidupan anak.