Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berolahraga Setelah Terinfeksi Covid-19, Begini Menyesuaikannya

Kompas.com - 11/03/2022, 10:14 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berolahraga setelah pulih dari Covid-19 mungkin bukan sesuatu yang mudah. Pasalnya, umumnya virus Covid-19 tetap mengurangi kapasitas kita dalam berolahraga.

Kendati demikian, berolahraga bukanlah hal yang tidak mungkin. Menjadi aktif usai menderita Covid-19 bisa dilakukan, meski dengan penyesuaian tertentu.

Ahli penyakit kardiovaskular dari American Heart Association (AHA) Sandeep R. Das mengatakan bahwa dampak virus Covid-19 pada tubuh sebenarnya dapat dibagi ke dalam tiga fase, yaitu:

  • Masa terinfeksi dan bergejala.
  • Periode segera setelah tidak lagi mengalami gejala.
  • Jangka panjang, yaitu beberapa minggu atau bulan setelah infeksi.

Pada fase gejala pertama, tubuh akan mengerahkan semua energinya untuk melawan infeksi, sehingga kemungkinan besar kita tidak bisa melakukan olahraga apa pun.

Setelah gejala mereda, tak sedikit orang yang masih merasakan sisa kelelahan.

Menurut Das, biasanya kelelahan itu berlangsung selama beberapa minggu, meski dapat berlangsung lebih lama, bahkan berbulan-bulan pada sebagian kecil penderita.

Lalu dalam periode jangka panjang, ada beberapa penyintas Covid-19 yang memiliki gejala hingga berbulan-bulan.

Baca juga: Terungkap, Olahraga Mampu Tingkatkan Efektivitas Vaksin Covid-19

Das berpendapat bahwa meski data masih kurang, data yang ada menunjukkan bahwa tiga tahapan di atas memperlihatkan bahwa Covid-19 melemahkan para penyintasnya.

Covid-19 sendiri menyebabkan reaksi peradangan pada tubuh, yang berdampak pada jantung, paru-paru, dan sistem muskuloskeletal, yang semuanya penting untuk mencapai kebugaran yang optimal.

Beberapa orang bahkan mengalami “long Covid,” masalah kesehatan yang tetap terjadi meski telah pulih dari fase akut penyakitnya.

Mereka yang menderita long-Covid ini pun biasanya mengalami penurunan kebugaran karena adanya disregulasi otonom.

Disregulasi otonom bisa diartikan sebagai gangguan pada sistem saraf yang mengatur proses fisiologis, seperti tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan.

"Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan dalam sistem jantung, enterik yang berhubungan dengan usus, motorik dan pernapasan yang mengakibatkan krisis otonom," ungkap sebuah studi yang diterbitkan dalam Orphanet Journal of Rare Diseases pada Juli 2018 silam.

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Tak Boleh Langsung Berlari, Kenapa?

Kapan seseorang bisa kembali berolahraga setelah Covid?

Menurut dokter Keri Denay, kapan seseorang bisa kembali berolahraga setelah terinfeksi Covid-19 bergantung pada gejala yang dideritanya.

Mereka yang tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan, disarankan untuk tidak berolahraga selama tiga hari dan bisa mulai kembali berolahraga secara bertahap, tergantung pada apa yang mereka rasakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com