KOMPAS.com - Banyak orang yang menganggap kehadiran hewan peliharaan seperti anjing dan kucing di dalam rumah sudah seperti anggota keluarga.
Namun lebih dari seperempat pemilik hewan tidak tahu jika anabul kesayangannya itu berisiko menderita penyakit demensia alias pikun.
Paling tidak berdasarkan riset yang dilakukan pada 2.000 pemilik anjing dan kucing di Inggris.
Baca juga: Cara Kurangi Stres pada Kucing Saat ke Dokter Hewan
Untuk meningkatkan kesadaran ini, Vets4Pets meresmikan Hari Demensia Hewan Peliharaan pertama yang diperingati pada 7 Maret lalu.
Organisasi itu merupakan lembaga pemerhati kesehatan hewan peliharaan yang berbasis di Inggris.
Agenda ini bertujuan agar kita lebih peduli pada hewan peliharaan yang telah menjadi anggota keluara ini.
"Demensia banyak memengaruhi hewan peliharaan yang kita cintai selama hidup mereka," kata Dr Stacey, Direktur Layanan Klinis di Vets4Pets.
"Kami percaya mungkin ada hampir satu juta kucing dan anjing tua di Inggris hidup dengan demensia yang tidak terdiagnosis."
Baca juga: Kisah Ouka, Anjing Samoyed yang Terbang Melintasi Pegunungan Alpen
Hampir 62 persen pemilik hewan mengaku akan memeriksakan hewan peliharaan ketika menyadari anabulnya mengalami pengurangan nafsu makan.
Padahal seiring bertambahnya usia, hewan peliharaan seperti anjing dan kucing dapat mengembangkan risiko demensia.
Gejalanya juga tidak ditandai dengan penurunan nafsu makan, seperti anggapan banyak orang.
Anjing berisiko mengalami demensia ketika memasuki usia 11-12 tahun.
Untuk lebih dari dua pertiga anjing yang lebih tua, demensia akan dialami di usia 15-16 tahun.
Sementara pada kucing, demensia diperkirakan memengaruhi hampir sepertiga dari kucing berusia 11-14 tahun.
Baca juga: 5 Cara Menekan Risiko Demensia, Pikun yang Bisa Melanda Anak Muda