Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Alasan Seseorang Sulit Terbebas dari Toxic Relationship

Kompas.com - 13/03/2022, 08:08 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada pepatah yang mengatakan cinta itu buta. Buktinya, kita mungkin tetap bertahan dengan pasangan meski mengetahui dia tidak memperlakukan kita dengan baik.

Menjalin hubungan dengan sosok yang benar-benar kita cintai memang menyenangkan. Namun jika pasangan berubah dan sering membuat kita sakit hati, tandanya kita terjebak dalam toxic relationship atau hubungan beracun.

Biasanya, bukan kurangnya kesadaran yang membuat seseorang terjebak dalam toxic relationship.

Jauh di lubuk hati, mereka ingin meninggalkan hubungan yang beracun itu. Namun banyak ketakutan yang mereka rasakan nantinya.

Dilansir Psychology Today, inilah 11 alasan kita sulit merelakan toxic relationship.

1. Takut sendirian

Bagi banyak orang, rasa takut akan kesendirian dan harga diri yang rendah adalah pemicu yang kuat untuk tetap menjalin hubungan kendati hubungan itu tidak lagi harmonis.

Sayangnya, ketika kita mengencani pasangan yang tidak cocok, kita akan sering merasa kesepian karena kita tidak dicintai dan diperhatikan.

2. Merasa terancam

Seseorang yang tidak terpenuhi kebutuhan emosionalnya sewaktu kecil, lebih cenderung takut kehilangan orang yang dicintainya.

Bagi orang seperti itu, mengakhiri hubungan akan menjadi suatu ancaman. Sebab, hal itu memaksa kita untuk melepaskan harapan kita pada pasangan, yang dapat menimbulkan  kecemasan.

Individu dengan gaya keterikatan cemas (anxious attachment) seperti ini lebih sulit melepaskan toxic relationship.

Baca juga: Kenali, Rasa yang Terus Muncul dalam Hubungan Toksik

3. Merasa udah berkorban dan takut membina hubungan baru

Istilah sunk-cost fallacy mengacu pada fenomena di mana seseorang ragu-ragu untuk menghentikan sesuatu yang mereka mulai karena mereka sudah menghabiskan banyak waktu dan energi.

Padahal, bisa jadi berhenti merupakan keputusan terbaik untuk mengubah hidup.

Sunk-cost fallacy berperan dalam kesulitan kita meninggalkan toxic relationship jika kita sudah mengorbankan banyak waktu dan energi, dan rasa takut untuk memulai hubungan baru dari awal.

4. Berharap pasangan akan berubah

Berharap pasangan kita akan berubah dapat menimbulkan kekecewaan sekaligus menurunkan kemampuan kita untuk melihat bahaya di depan mata.

Jika kita berpegang teguh pada harapan semu seperti itu, sama saja kita mengunyah remah-remah makanan dan berharap kita bisa merasa kenyang dari remah-remah tersebut.

Baca juga: Ciri-ciri Hubunganmu dengan Orang Terdekat Bersifat Toksik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com