Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Minum Susu Fermentasi Secara Rutin Bisa Cegah Lupa

Kompas.com - 20/03/2022, 13:57 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Semua orang tentu ingin memiliki ingatan yang kuat dan tidak mudah lupa.

Sayangnya, kemampuan seseorang untuk mengingat sesuatu bisa menurun akibat beberapa hal, seperti stres, kurang tidur, konsumsi obat-obatan, hipotiroidisme, atau faktor umur.

Namun tak perlu khawatir, rupanya ada satu minuman yang dapat membantu meningkatkan kemampuan otak kita untuk menyimpan memori, yaitu minuman susu fermentasi.

Menurut Science Direct, produk susu fermentasi, seperti yogurt, susu fermentasi, dan minuman whey yang difermentasi mengandung probiotik yang memberikan manfaat bagi tubuh dalam berbagai cara

Termasuk pula membantu mencegah kehilangan ingatan, yang dipicu berbagai faktor.

Baca juga: Lemot dan Sering Lupa Pasca Covid-19? Mungkin Itu Gejala Brain Fog

Studi baru yang diterbitkan di Nutritional Neuroscience mengamati orang dewasa berusia antara 25 hingga 45 tahun yang diminta mengonsumsi minuman fermentasi berbahan dasar susu secara teratur.

Setiap minuman mengandung 25–30 miliar unit pembentuk koloni dari kultur kefir hidup dan aktif.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa meminum minuman susu fermentasi dapat meningkatkan keberadaan mikroorganisme tertentu di usus dan meningkatkan memori relasional pada orang dewasa yang sehat

“Tidak mengherankan jika penelitian menetapkan bahwa konsumsi minuman susu fermentasi, yang mengandung probiotik, memiliki dampak positif pada fungsi otak, seperti memori,” ujar ahli diet fungsional dan pendiri Savvy Stummy, LLC Paulina Lee, MS, RD, LD.

Baca juga: Kefir hingga Tempe, Makanan Fermentasi yang Baik untuk Kesehatan Usus

Lee mengatakan, hal itu disebabkan adanya koneksi sumbu usus dan otak kita.

Hasilnya, mikrobioma usus dan sistem saraf saling mempengaruhi, baik secara positif maupun negatif.

"Otak dan usus kita memiliki cara berbicara satu sama lain dan perubahan mikrobioma usus dapat mempengaruhi modulasi sumbu usus-otak, yang dapat mengakibatkan perubahan perilaku dan kognitif,” kata Lee.

“Karena itu, ketika usus memiliki ketidakseimbangan bakteri usus yang sehat, hal itu dapat menimbulkan efek negatif pada kesehatan otak dan suasana hati kita,” tambahnya.

Ilustrasi minum susu berlebihUnsplash/The humble co Ilustrasi minum susu berlebih
Lee juga berpendapat, usus yang mengalami ketidakseimbangan ini dapat mengirim sinyal ke otak, sama seperti otak bermasalah yang dapat mengirim sinyal ke usus.

"Ketika kita mengonsumsi makanan probiotik dan prebiotik, kita membawa keragaman ke mikrobioma untuk menyeimbangkan bakteri usus yang sehat agar usus dan otak kita tetap bahagia,” kata Lee.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com