Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari, 6 Kebiasaan Makan demi Kualitas Tidur Baik di Usia 50-an

Kompas.com - 21/03/2022, 13:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika kita sering mengalami kesulitan tidur di malam hari seiring bertambahnya usia, mungkin kondisi itu ada hubungannya dengan kebiasaan kita dalam mengonsumsi makanan sehari-hari.

Menurut para ahli di Johns Hopkins Medicine, sepertiga dari orang dewasa mengalami gejala insomnia pada waktu tertentu.

Biasanya, kualitas maupun durasi tidur kita ini akan berubah ketika kita mulai menginjak usia antara 40 sampai 50-an.

Hal ini bisa terjadi karena perubahan terkait usia di bagian otak kita yang disebut nukleus suprachiasmatic, yakni bagian yang mengontrol siklus tidur/bangun atau ritme sirkadian.

Baca juga: Waktu Olahraga yang Membuat Kita Kesulitan Tidur, Menurut Studi

Tidak banyak yang dapat kita lakukan untuk menghindari perubahan tersebut kecuali dapat menemukan cara untuk menghentikan penuaan.

Namun, ada sesuatu yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan tidur malam yang lebih baik.

Misalnya dengan menghindari kebiasaan makan yang merusak tidur dan mengganti kebiasaan makan dengan yang lebih sehat untuk membuat kualitas tidur membaik.

Berikut adalah enam kebiasaan makan yang harus dihindari untuk tidur lebih nyenyak setelah kita berusia 50 tahun.

1. Makan mendekati waktu tidur

Mengonsumsi camilan ringan 30 menit sebelum tidur dapat membantu membuat mengantuk, terutama jika makanan tersebut mengandung hormon melatonin yang memicu tidur secara alami.

Tapi, perhatikan lagi bahwa itu adalah camilan atau makanan ringan, yang berarti beberapa kacang almond, mungkin semangkuk kecil sereal rendah gula dengan susu rendah lemak atau sedikit yogurt, dan buah-buahan.

Baca juga: Waspadai Stres Jangka Panjang dan Kesulitan Tidur Saat New Normal

Jadi, yang harus kita hindari adalah makan besar kurang dari 2-3 jam sebelum waktu tidur atau kita masih akan mencerna makanan saat kita berbaring.

"Suhu tubuh biasanya turun saat tidur, tetapi pencernaan menyebabkan kenaikan suhu inti tubuh, sehingga dapat membuat kita lebih sulit untuk tertidur dan hal itu mengurangi kualitas tidur," kata ahli diet di Strong Home Gym, Danielle McAvoy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com