Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Mendorong Persahabatan antara Pria dan Wanita?

Kompas.com - 22/03/2022, 08:56 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak orang beranggapan bahwa pria dan wanita tidak bisa benar-benar berrsahabat tanpa ada sedikit pun perasaan romantis di antara mereka.

Ada pula yang beranggapan bahwa hubungan persahabatan pria dan wanita hanya bsa diikat dengan hubungan seksual di antara keduanya.

Namun, benarkah begitu? Apa saja yang mendorong persahabatan antar keduanya?

Penelitian yang dilakukan oleh Tobias Altmann di Journal of Individual Differences menemukan bahwa persahabatan kerap dikaitkan dengan ketahanan, kesejahteraan, kepuasan hidup, dan meningkatkan umur panjang.

Menurut Altmann, persahabatan sendiri datang dalam beberapa jenis berbeda, berdasarkan seberapa dekat orang, fungsi hubungan, dan karakteristik bersama, seperti usia, minat, atau sifat lainnya.

Menurutnya, meski kebanyakan orang memiliki teman dari gender yang sama, kebanyakan orang juga memiliki subkelompok teman lintas gender yang signifikan.

Wanita umumnya memiliki teman wanita, dan beberapa teman pria sejumlah 30 persen, sementara bagi pria justru sebaliknya.

Persahabatan lintas gender sendiri merupakan sebuah fenomena yang disebut oleh para psikolog sebagai heterososialitas.

Untuk itu, kita perlu melihat faktor-faktor apa saja yang mendorong persahabatan lintas gender, misalnya dengan menggunakan Kuesioner Nilai Potret (Portraits Value Questionnaire).

Nah, untuk mengukur heterososialitas, Altmann meneliti 1300 partisipan dengan 68 persen merupakan wanita, lalu membuat daftar semua teman mereka, menghapus daftar keluarga, kenalan, dan pasangan seksual.

Hasilnya, ditemukan 10 nilai pribadi yang dikelompokkan menjadi empat kelompok: konservasi, peningkatan diri, transendensi-diri, dan keterbukaan terhadap perubahan.

Sementara itu, 10 nilai spesifik tersebut adalah pengarahan diri sendiri (termasuk kebebasan berpikir atau bertindak), stimulasi (kebutuhan akan sensasi, kebaruan, perubahan), hedonisme, pencapaian, kekuasaan, keamanan, tradisi, kebajikan, dan universalisme (mencari kesejahteraan bagi semua orang dan lingkungan).

Dari sisi jenis kelamin, kelompok, dan nilai-nilai pribadi, ditemukan bahwa baik pria maupun wanita yang menghargai tradisi dan konformitas memiliki heterososialitas yang lebih rendah dan memiliki lebih banyak teman pria.

Wanitanya pun memiliki lebih banyak teman wanita.

Hasil ini menunjukkan bahwa mendobrak kebiasaan dengan memiliki teman lintas gender akan terasa tidak nyaman secara emosional, psikologis, dan sosial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com