Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fisura Ani, Robekan di Lapisan Anus yang Bisa Dialami Segala Usia

Kompas.com - 23/03/2022, 15:53 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Fisura ani adalah robekan kecil pada jaringan tipis dan lembab (mukosa) yang melapisi anus.

Keluhan yang dikenal juga dengan nama fisura anus ini bisa menyebabkan rasa sakit, perih dan pendarahan ketika buang air besar (BAB).

Ketika mengalaminya, kita juga bisa mengalami kejang pada cincin otot di ujung anus alias sfingter anal.

Baca juga: 5 Cara untuk Cegah Sembelit yang Baik Dicoba

Fisura ani menyerang orang dari segala usia, termasuk bayi baik perempuan maupun laki-laki.

Namun orang dewasa yang berusia antara 20 dan 40 tahun cenderung lebih berisiko mengalaminya.

Di sisi lain, risiko fisura ani cenderung menurun seiring bertambahnya usia.

Penyebab fisura ani

Penyakit fisura ani bisa terjadi karena berbagai sebab, termasuk pengaruh gaya hidup dan situasi medis tertentu.

Dikutip dari Web MD, fisura anus disebabkan oleh trauma atau cedera yang meregangkan saluran anus.

Umumnya, kondisi ini dipicu karena sembelit atau BAB tidak lancar, diare kronis dan berkelanjutan serta kebiasaan mengejan.

Baca juga: 7 Penyebab Fisura Ani, Robekan di Lapisan Anus yang Perlu Diwaspadai

Risiko fisura ani bagi perempuan juga bertambah karena ada yang mengalaminya ketika persalinan.

Proses mengejan saat bersalin yang berlebihan atau tidak tepat menyebabkan luka robek hingga ke bagian anus.

Selain itu, perilaku seks anal atau memasukkan sesuatu ke dalam anus yang dapat meregangkan kulit dan menyebabkan retakan juga bisa menjadi penyebab fisura ani.

Penyebab penyakit fisura anus yang kurang lazim namun juga terjadi antara lain penyakit Crohn atau penyakit radang usus lainnya, kanker dubur, HIV, tuberkulosis dan sipilis.

Fisura anus biasanya tidak menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.

Namun gejalanya terasa sangat menyakitkan sehingga bisa mengganggu aktivitas kita sehari-hari.

Gejala fisura ani

Buang air besar yang keras bisa menjadi penanda bahwa tubuh kita kekurangan serat. FREEPIK/8PHOTO Buang air besar yang keras bisa menjadi penanda bahwa tubuh kita kekurangan serat.
Kita mungkin tidak menyadari mengalami fisura ani kecuali hanya merasakan rasa tidak nyaman dan perih di bagian anus.

Namun ada sejumlah gejala yang bisa kita kenali yang menandakan penyakit ini antara lain:

  • Nyeri, terkadang parah, saat buang air besar
  • Nyeri setelah buang air besar yang bisa bertahan hingga beberapa jam
  • Darah merah cerah pada tinja, air atau kertas toilet setelah buang air besar
  • Retakan yang terlihat pada kulit di sekitar anus
  • Benjolan kecil atau tanda kulit pada kulit di dekat fisura anus
  • Keputihan berbau busuk
  • Terbakar dan gatal yang mungkin menyakitkan

Baca juga: Bikin Buang Air Tak Nyaman, Cegah Wasir dengan 12 Makanan Berikut!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com