KOMPAS.com - Berpuasa dapat mendatangkan sejumlah manfat bagi kesehatan, seperti mendetoksifikasi tubuh, memperkuat imunitas, dan mengontrol gula darah.
Akan tetapi, kita bisa saja mengalami masalah di bagian perut apabila tidak berhati-hati saat menyantap makanan di waktu sahur maupun berbuka.
Salah satu masalah yang cukup sering dikeluhkan orang yang berpuasa adalah perut terasa begah atau kembung sehabis makan. Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi?
Perut kembung terjadi ketika saluran gastrointestinal (GI) dipenuhi dengan udara atau gas.
Orang yang mengalami perut kembung biasanya akan mulai merasakan ketidaknyamanan beberapa saat setelah selesai makan.
Perut kembung umumnya dikaitkan dengan penumpukan gas di usus. Meskipun ada banyak penyebab lain di baliknya, seperti intoleransi makanan, sembelit, dan gangguan pencernaan.
Terkhusus untuk penyebab perut kembung selama bulan puasa, masalah ini bisa saja disebabkan oleh:
Baca juga: Hati-hati, 9 Makanan Ini Bisa Bikin Perut Kembung
Durasi masing-masing orang ketika perutnya kembung berbeda-beda. Bagaimana pun juga, perut kembung harus segera diatasi supaya tidak mengganggu.
Bagaimana caranya?
Aktivitas fisik dapat membantu kita untuk menghilangkan kembung di perut secara lebih mudah. Dengan berjalan, kita dapat melepaskan kelebihan gas dan tinja.
Di sisi lain, berjalan juga bisa mengatasi masalah sembelit sebab cara ini dapat menggerakkan usus.
Posisi yoga tertentu dapat memposisikan otot-otot di perut dengan cara dan mendorong pelepasan gas berlebih dari saluran pencernaan.
Dengan begitu keinginan untuk mengatasi perut kembung bisa tercapai.
Karena perut merupakan inti dari masalah kembung, maka bagian ini harus mendapat penanganan lebih.
Misalnya dengan memijat perut supaya membantu kita melancarkan buang air besar. Sebisa mungkin lakukan pijatan sesuai jalur usus. Untuk cara-caranya: