Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/04/2022, 08:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Begitu banyak orang yang berjuang untuk menghancurkan lemak perut yang tidak diinginkan.

Bahkan, berbagai macam cara telah dilakukan untuk dapat mengecilkan ukuran pinggang, mulai dari diet sehat hingga berolahraga secara rutin.

Namun, tidak semua usaha tersebut membuahkan hasil, sehingga beberapa orang merasa kecewa dan akhirnya frustrasi.

Ternyata, ada satu hal yang menjadi penyebab mengapa kita tetap mengembangkan lemak perut meski telah melakukan berbagai macam usaha untuk menghilangkannya.

Baca juga: 4 Tips Mudah Hancurkan Perut Buncit dan Turunkan Berat Badan

Nah, kondisi yang biasanya ditandai dengan perut yang buncit ini sebenarnya sangat mungkin terjadi akibat kurang tidur atau kualitas tidur yang rendah.

Kurang tidur menyebabkan lebih banyak kerusakan

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam The Journal of American College of Cardiology mengungkap, kurang tidur terbukti meningkatkan asupan kalori dan mengakibatkan akumulasi lemak, khususnya lemak perut yang tidak sehat.

Menurut peneliti utama studi dari Mayo Clinic, Dr Virend Somers, dan profesor kedokteran kardiovaskular, Alice Sheets Marriott, kurang tidur tampaknya mengalihkan lemak ke kompartemen visceral yang lebih berbahaya.

"Meskipun selama pemulihan tidur ada penurunan asupan kalori dan berat badan, lemak visceral terus meningkat," kata mereka.

"Hal ini menunjukkan, tidur yang tidak memadai adalah pemicu yang sebelumnya tidak diketahui untuk deposisi lemak visceral."

"Dan bahwa catch-up sleep, setidaknya dalam jangka pendek, tidak membalikkan keadaan penumpukan lemak visceral," kata dia.

Lemak visceral adalah lemak yang membungkus organ dalam kita jauh di dalam perut.

Baca juga: 9 Cara Sederhana Mengecilkan Perut Buncit pada Wanita

Lemak ini diketahui sangat berbahaya untuk kesehatan secara keseluruhan karena memiliki hubungan yang kuat dengan penyakit metabolik dan jantung.

CDC juga mengatakan kurangnya kualitas tidur yang baik dapat menyebabkan risiko lebih tinggi terkena tekanan darah tinggi, diabetes, stroke, dan penyakit jantung.

Halaman:
Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com