Lepas Gelar Bangsawan, Mantan Putri Jepang ini Jadi Relawan di Museum

KOMPAS.com - Mako Komuro, mantan Putri Jepang yang melepas gelar bangsawannya demi menikahi suaminya, kini menjalani hidup baru di Amerika Serikat.

Wanita yang merupakan anak putra mahkota Kekaisaran Jepang ini harus kehilangan keistimewaanya yang dimilikinya di tanah airnya.

Saat ini, ia menjalani hidup yang penuh kesederhanaan seperti kebanyakan orang termasuk harus bekerja.

Baca juga: Demi Cinta, Putri Mako Resmi Lepas Status Bangsawannya

Terbaru, Putri Mako dikabarkan tengah menjadi relawan di Museum Seni Metropolitan New York, institut penyelenggara Met Gala.

Ia tengah mengerjakan salah satu pameran lukisan gulir Jepang tentang Ippen, seorang biksu keliling terkenal yang berkeliaran di Jepang selama Periode Kamakura.

Untuk pekerjannya ini, Mako Komuro tidak dibayar karena berstatus pekerja sukarela.

Besar kemungkinan, ia melakukanya sebagai upaya untuk membangun kariernya di Amerika Serikat.

Baca juga: Kisah Pengorbanan Putri Mako dari Jepang demi Menikahi Kekasihnya

Putri Mako memang dikenal dekat dengan dunia seni dan kurasi dengan latar belakang pendidikan yang sesuai.

Ia kuliah di Universitas Kristen Internasional Tokyo dalam bidang seni dan warisan budaya.

Anak sulung Pangeran Akishino juga mendapatkan gelar master dalam studi museum dan galeri seni dari University of Leicester pada 2016 lalu.

Saat masih lajang, ia bekerja sebagai peneliti khusus di Museum Universitas di Universitas Tokyo, sambil menjalankan tugas kerajaannya.

AP PHOTO/EUGENE HOSHIKO Mantan putri Jepang, Mako (kiri) yang merupakan anak perempuan sulung Putra Mahkota Akishino, dan suaminya, Kei Komuro (kanan), berjalan menuju pesawat yang akan membawa mereka ke New York, Minggu (14/11/2021), dari Bandara Internasional Tokyo.

Ujian kali ini merupakan yang kedua kalinya setelah ia gagal dalam kualifikasi tersebut pada tahun lalu, sebelum pernikahannya.

Baca juga: Putri Mako Mulai Hidup Baru di Amerika Serikat, Fokus Dampingi Suami