Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Sehat Turunkan Berat Badan Usai Melahirkan, Tidak Perlu Obat

Kompas.com - 20/04/2022, 11:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menggendong bayi pascapersalinan memang menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para ibu.

Setelah mengandung selama sembilan bulan dan berjuang untuk membawa sang buah hati ke dunia, akhirnya ibu bisa melihat bayinya secara langsung.

Meski demikian, fase setelah melahirkan tidak selalu membahagiakan seperti yang kita lihat di foto maupun layar lebar.

Pasalnya ibu mengalami banyak tantangan, mulai dari emosi yang campur aduk, fluktuasi hormon, dan perubahan dalam tubuhnya.

Baca juga: Berapa Lama Berat Badan Turun Setelah Melahirkan?

Masalah lain yang menjadi tantangan tersendiri bagi ibu adalah kenaikan berat badan. Masalah ini kerap mengganggu kepercayaan diri ibu jika tidak segera diatasi.

Cara mengembalikan berat badan 

Merawat bayi memang penting. Tapi, mengembalikan berat badan seperti sebelum hamil juga tidak boleh diabaikan.

Ibu disarankan untuk menurunkan berat badannya dalam kurun waktu waktu 6-12 bulan setelah bersalin.

Alasannya adalah berat badan yang tidak ideal pascapersalinan dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan, seperti masalah jantung, hipertensi, dan diabetes.

Supaya kesehatan ibu tetap terjaga dan bisa merawat bayinya secara optimal, berat badan ada baiknya segera diturunkan dengan cara-cara berikut ini.

1. Jangan sampai kelaparan

Beberapa orang rela menahan lapar demi alasan diet supaya program penurunan berat badannya berjalan lancar.

Baca juga: Hal Penting Soal Melahirkan Normal vs Caesar yang Perlu Diketahui

Padahal yang terpenting ketika menjalani diet adalah mengurangi kalori kosong alias mengurangi makanan dan minuman yang tidak mengandung nutrisi penting.

Ibu harus memahami pentingnya nutrisi setelah melahirkan supaya dapat menyusui bayinya dengan baik.

Dalam hal ini, ibu disarankan untuk menghindari makanan dan minuman yang tinggi gula, lemak, alkohol, soda, permen, dan makanan cepat saji.

Apabila ingin makan makanan yang manis-manis, ibu sebaiknya mengonsumsi buah-buahan sebagai alternatif yang lebih sehat.

Membiarkan perut dalam kondisi lapar atau makan tidak tepat waktu juga meningkatkan risiko bagi ibu untuk makan berlebih.

Ada baiknya ibu tetap makan dalam porsi kecil secara berkala supaya risiko yang diakibatkan dari menahan lapar demi alasan diet tidak terjadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com