Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/04/2022, 22:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengonsumsi suplemen dapat dikatakan sebagai cara ringkas demi memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi harian.

Tapi sepertinya, kini mengonsumsi suplemen sudah menjadi bagian dari keseharian masyarakat menyusul pecahnya pandemi Covid-19.

Bahkan tidak sedikit orang yang demi menjaga kekebalan tubuh, meminum suplemen setiap hari.

Lantas, apakah meminum suplemen setiap hari memang diperlukan tubuh? 

Baca juga: Bagaimana Mencukupi Kebutuhan Gizi Selama Puasa Ramadhan? Ini Kata Ahli

"Kalau kita sehat, kita bisa memenuhi asupan nutrisi dari makanan seperti sayur dan buah dan suplemen tidak diperlukan," kata Agatha, ahli gizi di WFP Indonesia, belum lama ini.

Menurut Agatha, konsumsi suplemen baiknya dilakukan jika kita dalam kondisi sakit, atau dalam masa penyembuhan atau pun hamil.

Dalam kondisi tersebut, kebutuhan akan vitamin dan mineral dapat meningkat. Ada kekhawatiran tersendiri bila tidak dapat memenuhi kecukupan gizi melalui makanan.

Karena itu, minum suplemen dapat membantu dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi harian.

Di samping itu, sejumlah produk suplemen biasanya diproduksi dalam takaran yang jauh di atas kebutuhan sehari-hari.

Misalnya saja pada suplemen vitamin C yang mana orang dewasa saja hanya butuh 75 mg per hari.

Tapi, kita mengonsumsi vitamin C 1000 mg setiap hari. Ini bisa dikatakan berlebihan dalam konsumsi vitamin.

"Vitamin C kan vitamin yang larut dalam air. Bayangkan kalau kita hanya butuh 75 mg, tapi kita malah makan yang 1000 mg," lanjut dia.

"Sisanya akan terbuang bersama urine."

Baca juga: Keunggulan Buah Jeruk Dibandingkan Suplemen Vitamin C, Sudah Tahu?

Selain jadi mubazir, berlebihan dalam mengonsumsi vitamin juga bisa memperberat kinerja ginjal saat membuang nutrisi yang tidak diperlukan dalam kondisi tubuh sehat.

Sementara itu, hal lain yang tidak bisa dipenuhi oleh suplemen adalah tidak memiliki kandungan nutrisi lengkap, seperti pada sayur dan buah. 

"Rasanya sayang sekali kalau kita punya kesempatan makan buah dan sayur, tapi malah minum suplemen," papar Agatha.

Padahal, buah dan sayuran itu kaya vitamin, mineral, antioksidan dan serat. Ada nutrisi penting lainnya yang terkandung dan belum tentu suplemen punya nutrisi tersebut.

Baca juga: Tips Memilih Suplemen untuk Pria di Atas 50 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com