Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Diet Whole30, Batasi Banyak Makanan Selama 30 Hari

Kompas.com - 25/04/2022, 15:28 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa tahun belakangan, program diet yang bernama Whole30 semakin populer.

Mereka yang menjalani diet ini dianjurkan untuk berhenti mengonsumsi produk susu, gandum, nasi, kacang-kacangan, pemanis buatan, alkohol serta makanan dengan zat aditif lainnya selama 30 hari.

Whole30 dirancang untuk mengatur ulang atau mereset tubuh dengan tidak mengonsumsi semua makanan yang sudah disebutkan tadi, sebelum kembali diperkenalkan ke tubuh secara perlahan.

Apakah diet Whole30 bermanfaat bagi kita? Lalu, apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai diet ini?

Manfaat diet Whole30

Ketika menerapkan diet Whole30, kita mencoret banyak makanan dari dalam daftar belanjaan kita.

"Ini (Whole30) adalah cara yang efektif untuk mengetahui apakah kita sensitif terhadap makanan atau tidak," kata ahli diet terdaftar Sharon Jaeger, RD.

Dengan diet Whole30, kita menghindari makanan yang sering memicu gejala alergi, intoleransi, atau sensitivitas seperti susu.

Diperkirakan, hingga 70 persen orang di dunia sensitif terhadap laktosa dan produk susu. Namun banyak yang tidak tahu jika mereka sensitif terhadap produk susu.

Kemudian, gandum dan biji-bijian lain yang terdapat dalam banyak makanan juga dapat memicu sensitivitas terhadap gluten.

Sensitivitas ini bisa menjadi penyebab gejala seperti:

  • Sering sakit perut
  • Diare
  • Kembung
  • Sakit kepala atau migrain
  • Maag
  • Mual

Pelaku diet Whole30 juga diwajibkan mengurangi gula dan alkohol yang dapat menyebabkan peradangan serta berbagai rasa sakit dan nyeri, kata Jaeger.

"Whole30 bisa menjadi praktik yang baik jika kita frustrasi atas apa yang sehari-hari kita rasakan dan menganggap itu ada kaitannya dengan makanan," katanya.

"Diet ini dapat membantu kita mengetahui mengapa tubuh memberikan tanda dan gejala bahwa ada sesuatu yang tidak beres."

Jika kita sensitif terhadap makanan tertentu, gejala akan hilang ketika kita berhenti mengonsumsi makanan tersebut.

"Dengan menyingkirkan makanan ini dari diet, kita akan merasa lebih baik, tidur lebih nyenyak, dan memiliki kinerja yang lebih baik," jelas Jaeger.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com