KOMPAS.com - Banyak kalimat menyayat hati yang tanpa disadari kita ucapkan saat bertengkar dengan pasangan karena emosi sedang memuncak.
Walhasil, pasangan menjadi semakin kecewa atau sebaliknya pertengkaran semakin panas dan kita mendapat balasan berupa kata-kata makian.
Setiap pasangan tentu tidak ingin hubungannya tidak harmonis hanya karena masalah komunikasi. Untuk mencegahnya, kita harus berhati-hati saat berbicara dengan pasangan.
Menjaga perkataan supaya telalu terkontrol tidak mudah. Jika belum tahu bagaimana caranya, cegah dengan tidak mengucapkan 6 kalimat di bawah ini kepada pasangan.
Terdengar biasa saja, tapi kalimat yang satu ini tidak baik kita ucapkan kepada pasangan.
Pasangan kita mungkin mengulanginya kembali pada saat atau hari berikutnya dan kita merespons dengan kalimat yang satu ini. Seolah-olah kita selalu benar dan orang lain salah.
Mengungkapkan kalimat yang menandakan putusnya hubungan jelas harus dihindari apabila hubungan ingin langgeng.
Walau secara gamblang tidak mengatakan "pergi", bila kita benar-benar melakukannya maka hal ini adalah ancaman utama bagi hubungan.
Pasangan yang mendengar kita ingin pergi atau bercerai akan menganggapnya sebagai hal yang tidak baik.
Ini adalah kalimat yang sangat melukai, karena kita mengatakan bahwa pasangan tidak sesuai atau tidak mampu.
Yang paling menyakitkan adalah mungkin pasangan sudah bekerja keras, mendukung, serta peduli dalam semua usaha tapi kita tidak menghargainya.
Komentar pedas yang diucapkan kepada pasangan terkadang kedengarannya lucu. Tetapi, ini adalah penghinaan tentang penampilan atau kemampuan seseorang.
Itu biasanya diucapkan secara teratur dan menjadi hinaan verbal. Seiring waktu, harga diri turun dan pasangan kita mulai meragukan kemampuannya untuk membuat keputusan yang baik.
Kalimat ini mungkin terdengar biasa saja. Tapi, jika diucapkan dengan nada mengejek atau diucapkan berulang-ulang tentu kalimat ini bisa menjadi masalah.
"Anda bahkan tidak perlu mengucapkan kata-kata, 'Kamu bodoh', untuk membuat pasangan merasakannya, kata terapis keluarga Half Moon Bay, California, Michelle Joy.