Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaga Kesehatan Usus Trending di TikTok, tapi Tak Semua Tipsnya Benar

Kompas.com - 29/04/2022, 09:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan ini, konten video singkat di TikTok diramaikan dengan tips dan trik menjaga kesehatan usus.

Khususnya di bulan Maret, para influencer menggembar-gemborkan konsumsi jus lidah buaya yang dinilai baik dalam menjaga kesehatan pencernaan.

Sementara kreator konten lain seperti Oliveoilqueen mengajurkan untuk mengonsumsi extra virgin olive oil setiap hari.

Dia mengklaim, manfaat extra virgin olive oil dapat membuat kulit lebih sehat, memperbaiki siklus menstruasi dan mencegah perut kembung.

Video ini pun sudah dilihat lebih dari 3,5 juta kali.

Di samping itu tagar #guttok telah mengumpulkan lebih dari 400 juta konten video yang berkaitan dengan kesehatan usus.

Beberapa di antaranya adalah saran untuk mengonsumsi jus mentimun dan jahe, minyak kelapa, apel rebus, kaldu di pagi hari sampai sup ubi jalar sebagai menu makan malam.

Baca juga: Ketahui Manfaat Minum Teh bagi Kesehatan Usus

Para ahli kesehatan mengatakan, konten-konten tersebut perlu diluruskan, sebab tidak semuanya bermanfaat positif dalam menjaga kesehatan usus.

Misalnya saja saran dari kreator yang menyarankan untuk konsumsi minyak kelapa.

Faktanya menurut Beth Czerwony, ahli diet dari Pusat Nutrisi Cleveland Clinic, minyak kelapa dapat mengiritasi lapisan lambung.

Kemudian anjuran lain seperti jus lidah buaya. Pada beberapa orang, terlalu sering mengonsumsinya justru bisa menyebabkan diare.

Anjuran yang beredar di TikTok tersebut menurut para ahli sebagian besar tidak sesuai dengan rekomendasi Food and Drug Administration (FDA).

Termasuk di antaranya suplemen yang katanya tinggi serat dalam bentuk pil, minuman serbuk dan produk lain yang dipromosikan influencer.

"Jika seseorang mengklaim sebuah makanan dapat menjaga kesehatan usus. Kalian harus skeptis akan hal itu."

Demikian kata Justin Sonnenburg, profesor mikrobiologi dan imunologi di Stanford University.

Berbanding terbalik dengan apa yang trending di media sosial. Justru kebiasaan dan gaya hidup sehat jangka panjang menjadi satu hal penting untuk menjaga kesehatan pencernaan.

Para ahli berharap, kebiasaan makan sehat yang jarang viral itu justru lebih bermanfaat daripada sekadar langsung percaya dengan rekomendasi influencer.

Baca juga: Penjualan Dihentikan, Influencer Rusia Rusak Tas Chanel

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com