KOMPAS.com - Perayaan Idul Fitri, biasanya dilengkapi dengan suguhan minuman dan makanan khas Lebaran.
Beberapa makanan di antaranya mungkin hanya muncul setahun sekali seperti kue kering dan opor ayam.
Anggapan seperti inilah yang terkadang membuat kita mudah kalap saat bersantap ketika Lebaran.
Kebiasaan makan yang tidak terkontrol bisa berdampak buruk bagi kesehatan, termasuk saat Lebaran.
Tak terkecuali membuat kesehatan kita terganggu alias menurun dan membuat tubuh jadi gampang sakit.
Tidak ingin hal itu terjadi?
Berikut beberapa kiat yang bisa kita terapkan agar tidak makan berlebihan saat Lebaran.
Baca juga: Pola Makan Sehat untuk Mengurangi Lemak Perut di Usia 50-an
Beragam hidangan Lebaran biasanya mengandung tinggi lemak, seperti gulai, jeroan, sampai gorengan.
Selain bisa membuat berat badan bertambah, makanan tinggi lemak bisa memicu tekanan darah naik saat Lebaran.
Di samping itu, makanan tinggi lemak dalam jangka pendek dapat meningkankan risiko penyakit lambung.
Baca juga: Panduan Santap Lebaran Tanpa Khawatir Kolesterol Tinggi dari Ahli Gizi
Kue-kue kering saat Lebaran pada umumnya terbuat dari tepung terigu, mentega atau margarin yang merupakan lemak trans.
Lemak trans adalah salah satu lemak jahat yang bisa memicu naiknya asam lambung.
Baca juga: Daftar Kalori Kue Lebaran dari Nastar, Kastengel, hingga Lidah Kucing
Kondisi ini bisa membuat badan cepat lemas dan mudah mengantuk jika gula darah tidak stabil.
Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi air putih selama Lebaran.