Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Ini yang Akan Terjadi Jika Mudah Percaya Orang Lain

Kompas.com - 08/05/2022, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Riski Monika dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Menjalani kehidupan tentunya membuat kita bertemu beragam sifat manusia yang kompleks. Ada yang terlihat baik, tetapi aslinya suka membicarakan kita dari belakang. Ada pula yang terlihat acuh, tetapi dia yang paling peduli dengan kita.

Salah satu komponen penting yang mesti ada ketika menjalin suatu hubungan baik dalam pertemanan, percintaan, bahkan dunia kerja adalah kepercayaan. Rasa percaya satu sama lain tidak mudah diciptakan begitu saja, melainkan perlu proses untuk mewujudkannya.

Saat masih anak-anak mungkin kita akan mudah untuk percaya, namun semuanya berubah ketika kita beranjak dewasa. Hidup makin sulit dan rasa percaya juga terasa sulit. Semakin kita tua, semakin keras hati kita untuk menaruh kepercayaan pada orang lain, termasuk dalam suatu hubungan.

Kisah tragis berkaitan dengan rasa percaya juga dialami oleh seorang pria yang ditemukan tewas oleh istrinya. Dugaan sementara pria tersebut dibunuh oleh Denis Hartson, pegawai yang sudah sangat ia percaya semasa hidupnya.

Benarkah Denis tega menyia-nyiakan kepercayaan dan membunuh majikannya sendiri? Temukan jawabannya hanya di podcast Tinggal Nama.

Saat kita merasa susah untuk percaya dengan orang lain, mungkin karena kita tak ingin merasakan sakit lagi. Melansir Forbes berikut 5 alasan utama mengapa kita salah mempercayai orang

1. Terlalu indah untuk jadi kenyataan

Saat berada dalam situasi yang mengharuskan untuk berubah, kita sering mengabaikan semua tanda lahiriah dan batiniah yang menunjukkan apakah seseorang harus dipercaya.

Sebaliknya, kita memilih apa yang terdengar indah dan mengesankan, dan apa yang kita pikir akan membuat kita keluar dari rasa sakit secepat mungkin.

Baca juga: Anda Terlalu Percaya Diri? Mungkin Anda Mengalami Efek Dunning Kruger

Bahkan saat kita tahu apa yang orang lain tawarkan terasa terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kita langsung melakukannya karena ingin percaya bahwa ada jalan keluar yang cepat dan mudah dari situasi saat ini.

2. Tahu persis yang kita butuhkan

Orang yang tidak percaya dengan suatu rencana tahu persis apa yang harus dikatakan pada kita agar membuat kita percaya. Mereka merasakan dengan jelas apa yang kita butuhkan. Contohnya mereka tahu alasan kita kurang percaya diri, dan apa yang ingin kita dengar dari orang lain.

Mereka akan mengatakan kalimat yang terkesan mengandung dukungan agar membuat kita lebih baik dan akhirnya percaya pada mereka.

3. Terlihat "sangat sukses"

Narsisis (mereka yang memiliki gangguan kepribadian narsistik sejati) dan manipulator emosi lainnya sering kali menjadi orang yang kita percayai padahal seharusnya tidak. Mengapa? Karena mereka biasanya tampil kuat, percaya diri, terkendali, dan sangat sukses.

Mereka tampaknya menjadi "pemenang" dalam kehidupan dan karir mereka sendiri, dan kita cenderung ingin hal itu terjadi pada kita. Dan kita akan merasa senang bahwa sosok "pemenang" ini akrab dengan lingkup kita.

Tetapi ketika kita mengenal mereka, atau jika kita harus menantang apa yang mereka katakan, pikirkan, atau percayai, kita akan segera melihat bahwa mereka tidak dapat dipercaya, dan mereka tidak seperti yang terlihat. 

4. Merasa dimengerti dan dihargai

Jika melakukan evaluasi lagi, kita harus mengakui bahwa telah mempercayai orang yang salah ketika mereka membuat kita merasa seolah-olah akhirnya diakui dan dihargai. Mereka memuji untuk bakat dan kemampuan yang dimiliki.

Hal tersebut membuat kita merasa dimengerti, dihargai, dan berada dipihak yang benar dengan orang ini.

Akan tetapi jenis sanjungan atau dukungan ini sifatnya sebentar, dan meskipun mungkin terasa menyenangkan pada saat itu, hanyalah taktik untuk membuat kita menyukai dan mengikutinya. Perilaku itu tidak tulus, mereka dapat mengubah kamu kapanpun.

Baca juga: Cinta Laura: Aku Percaya Orang Sukses Biasanya Tepat Waktu

5. Melewatkan fase "double check"

Meskipun sudah saling mengenal baik, jika suatu saat akan melakukan momen penting, misalnya seperti membangun sebuah usaha bersama, jangan lupa untuk selalu double checking latar belakang mereka.

Jangan sampai kita menjatuhkan kepercayaan pada orang yang salah, dan hanya akan merugikan diri kita sendiri.

Dengarkan kisah lengkap seputar kisah misteri penemuan sosok pria yang ditemukan tewas dalam siniar Tinggal Nama bertajuk “Senjata Makan Tuan Pt.1” yang bisa diakses melalui tautan berikut https://dik.si/tn_senjata.

Baca juga: Ternyata, Bergosip Dilakukan Semua Orang Setiap Hari, Percaya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com