Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2022, 19:27 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Eat This

KOMPAS.com - Di masa tua, pola makan tertentu yang diadopsi akan menentukan kesehatan otak kita.

Satu studi yang diterbitkan dalam Current Opinion in Clinical Nutrition and Metabolic Care menunjukkan, ada kaitan antara diet yang mengandung gula dengan penyakit alzheimer.

Alzheimer adalah salah satu tipe demensia yang menyerang memori, pemikiran, dan tingkah laku.

Penyakit alzheimer juga dapat terjadi akibat pola makan yang sarat akan lemak trans, berdasarkan studi yang diambil dalam jurnal Neurobiology of Aging.

Baca juga: Tidur Siang Berlebih Bisa Jadi Tanda Demensia, Ini Penjelasannya

Demi mencegah demensia, beberapa pola diet yang populer seperti diet Mediterania atau diet MIND dapat dicoba.

Pola diet tersebut membantu memenuhi asupan nutrisi secara seimbang, serta menjaga ketajaman otak seiring bertambahnya usia.

Begini caranya menyesuaikan kebiasaan makan untuk memertahankan kesehatan otak dan terhindar dari demensia di kemudian hari.

1. Konsumsi sayuran berdaun hijau

Sayuran berdaun hijau menyediakan nutrisi dalam jumlah besar, serta berpotensi melindungi otak dari demensia.

Fakta itu terlihat dari studi yang dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition.

Dalam studi itu, para ilmuwan memindai otak peserta yang mengikuti diet Mediterania versi nabati dan versi reguler.

Hasilnya, peserta yang mengonsumsi makanan kaya akan sayuran berdaun hijau menunjukkan tanda-tanda penurunan mental paling sedikit.

Baca juga: Waspadai, Anjing dan Kucing Peliharaan Bisa Menderita Demensia

Hasil ini dibandingkan dengan peserta yang tidak memakan sayuran berdaun hijau.

2. Tambahkan ikan dalam menu diet sehari-hari

Asam lemak omega-3 yang terdapat pada ikan tampaknya dapat menjaga otak tetap dalam kondisi prima.

Sebuah studi tahun 2009 yang diambil dari jurnal PLEFA mengaitkan penurunan kadar lemak omega-3 dengan penurunan mental dan risiko demensia atau alzheimer yang lebih tinggi.

Sementara itu, studi lain yang dimuat dalam jurnal Archives of Neurology sampai pada kesimpulan yang sama setelah meneliti kelompok komunitas besar.

Halaman:
Sumber Eat This
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com