Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2022, 21:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber rd.com

KOMPAS.com - Melamar wanita yang sudah dikencani sejak lama menjadi momen yang mendebarkan bagi banyak pria.

Sebelum menyatakan keinginan untuk menikahi kekasih biasanya pria akan berlutut terlebih dulu.

Baru setelahnya si pria akan memberikan cincin sebagai tanda komitmen kepada wanita bila ia bersedia menikah dengannya.

Momen itu tentu membuat wanita mana pun yang sudah tidak sabar dinikahi oleh pasangannya menjadi haru dan bahagia.

Baca juga: Tak Melulu Berlutut, Begini Cara Kreatif Melamar Kekasih Saat Pandemi

Tidak mengherankan apabila berlutut saat pria melamar wanita pujaan hatinya membuat suasana menjadi sangat romantis.

Sejarah berlutut saat pria melamar wanita

Keharusan pria untuk berlutut saat melamar wanita ternyata bukanlah tradisi dari abad modern atau 20-an.

Jauh sebelumnya, tradisi itu ternyata sudah ada sejak abad pertengahan dan sering menjadi aturan tidak tertulis saat pria melamar wanita.

Awalnya kebiasaan berlutut diperkenalkan oleh Alexander Agung di istananya sekitar tahun 328 M sebagai bentuk penghormatan kepada kaisar dan bangsawan.

Tradisi tersebut kemudian dipraktikkan para ksatria ketika berhadapan dengan wanita bangsawan di abad pertengahan.

Mereka berlutut untuk mengekspresikan pengabdian dan kekaguman abadi terhadap cintanya.

Di sisi lain, tradisi berlutut juga digunakan sebagai protokol untuk banyak ritual seremonial dan ritus peralihan, termasuk yang bersifat romantis.

Dalam karya seni dan sastra abad pertengahan ditunjukkan potret para ksatria berlutut di hadapan tuan feodal sebagai tanda kehormatan.

Pakar perencana pernikahan, Keith Willard, menjelaskan bahwa berlutut menunjukkan tingkat rasa hormat terhadap calon pasangan.

Baca juga: Mengapa Pria Berlutut Saat Melamar?

“Ini menempatkan pelamar pada posisi pengajuan,” jelasnya.

"Seluruh hidup mereka sekarang ada di tangan yang lain, dengan harapan bahwa yang lain akan baik dan penuh kasih."

Halaman:
Sumber rd.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com