Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CoComelon Bikin Anak Terlambat Bicara dan Tantrum? Cek Faktanya

Kompas.com - 27/05/2022, 08:17 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Parents

KOMPAS.com - Serial CoComelon saat ini menjadi tayangan favorit banyak anak di dunia karena kontennya yang menarik, cheerful, dan penuh warna.

Para orangtua lantas menjadikan serial yang ditokohi JJ, Yoyo, TomTom, dan Bingo itu sebagai tontonan wajib bagi buah hatinya untuk hiburan dan belajar.

Untuk diketahui bahwa CoComelon merupakan konten animasi tiga dimensi asal AS yang menceritakan petualangan JJ bersama saudara-saudaranya.

Konten tersebut disajikan dengan grafis, cerita, dan lagu-lagu yang ceria untuk membantu anak belajar huruf, angka, suara binatang, hingga pelajaran kehidupan.

Meski popularitasnya melejit hingga mampu mengumpulkan 136 juta subscriber di YouTube, sebagian orangtua ternyata mengkhawatirkan konten dari serial tersebut.

Pasalnya CoComelon diyakini sejumlah orangtua menyebabkan tantrum dan keterlambatan bicara pada anak.

Baca juga: Kurang Stimulasi dan Interaksi Jadi Pemicu Anak Terlambat Bicara

Seperti yang diungkap salah satu pengguna TikTok @sierrarenaeee. Ia menyebut anak laki-lakinya yang berusia dua tahun mengalami keterlambatan bicara dan kecanduan CoComelon.

"my 2 year old is speech delayed and addicted to cocomelon. switched to ms. rachel 2 days ago and he's already saying more worda and hasn't had any tantrums."

Kalimat itu ditulis @sierrarenaeee di salah satu konten TikTok-nya yang diunggah pada 12 Desember 2021 yang lalu.

Selain @sierrarenaeee, kekhawatiran senada juga diungkap pengguna TikTok lainnya @Sara yang menyebut CoComelon adalah konten yang buruk.

"Itu terlalu menstimulasi yang dapat menunda banyak perkembangan (anak), tulis @Sara.

Baca juga: Anak Tantrum Cari Perhatian, Orangtua Harus Bagaimana?

Tanggapan pakar

Terlepas dari benar atau tidaknya CoComelon menyebabkan tantrum dan terlambat bicara, serial ini mungkin saja mendatangkan dampak negatif bagi perkembangan anak.

Hal tersebut disampaikan oleh ahli patologi bahasa-bicara anak, Kassie Hanson, seperti dilansir dari Parents.

Akan tetapi, Hanson lebih menekankan pada pengaruh intensitas anak ketika menonton konten serupa, seperti acara di TV, selain CoComelon.

"Dampak terhadap perkembangan anak bervariasi tergantung pada usia anak dan apa yang ditonton," ujar Hanson.

Halaman:
Sumber Parents
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com