Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Tinggi Ternyata Tingkatkan Risiko Penyakit, Benarkah?

Kompas.com - 05/06/2022, 18:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber The Sun

KOMPAS.com – Memiliki badan yang tinggi dianggap sebagian orang –terkhusus pria- dapat menunjang penampilan.

Lantaran faktor tersebut membuat mereka lebih percaya diri dan terlihat menarik di mata lawan jenis.

Akan tetapi, keinginan memiliki tinggi badan yang menjulang ternyata tidak semanis yang kebanyakan orang kira.

Pasalnya, postur badan yang demikian dikaitkan dengan beberapa risiko penyakit menurut temuan Departemen Urusan Veteran AS.

Dalam studi yang diunggah di PLOS Journal pada 2 Juni 2022, badan itu menjaring 280.000 orang untuk menemukan hubungan antara tinggi badan dengan penyakit.

Baca juga: Seberapa Besar Faktor Keturunan Memengaruhi Tinggi Badan Anak?

Responden yang terlibat dalam studi didominasi oleh pria dan mereka terdaftar dalam Million Veteran Program (MVP).

Ada pun, MVP merupakan penelitian untuk mempelajari gen, gaya hidup, dan pengaruh militer terhadap kondisi kesehatan dan penyakit.

Para peneliti lantas menganalisis gen mereka dan menemukan beberapa varian yang memengaruhi tinggi badan terkait dengan sekitar 127 kondisi medis.

Studi yang dipimpin Dr. Sridharan Raghavan dari VA Eastern Colorado Health Care System akhirnya menemukan risiko tinggi pada fibrilasi atrium atau detak jantung tidak teratur.

Di sisi lain, para peneliti juga mendapati tingginya kemungkinan terkena neuropati perifer dan varises pada individu berkaki panjang.

Neuropati perifer merupakan kerusakan saraf di luar otak dan sumsum tulang belakang (saraf perifer) dan sering menyebabkan rasa lemah, mati rasa, dan nyeri.

Kondisi tersebut lantas dikaitkan dengan disfungsi ereksi dan retensi urin (gangguan buang air kecil) akibat badan yang tinggi secara genetik.

Di Inggris, neuropati perifer diperkirakan menyerang 1:10 orang yang berusia 55 tahun atau lebih.

Akibatkan gangguan pada peredaran darah

Studi Departemen Urusan Veteran AS menemukan, badan yang tinggi turut menyebabkan infeksi kulit dan abses, ulkus vena, pembekuan darah di pembuluh.

Menariknya, studi justru mendapati temuan bahwa orang-orang dengan badan yang tinggi terlindungi dari masalah kardiovaskular, seperti kolesterol tinggi atau hipertensi.

Halaman:
Sumber The Sun
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com