Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana 4 Hari Kerja Menyeruak, Beberapa Negara Ini Sudah Menerapkannya

Kompas.com - 07/06/2022, 15:23 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wacana sistem empat hari kerja sudah menjadi pembahasan selama beberapa tahun terakhir.

Kabar terbaru, sekitar 70 perusahaan dengan lebih dari 3.000 karyawan di Inggris berpartisipasi dalam uji coba kerja selama empat hari dalam seminggu.

Karyawan terus menerima pembayaran gaji 100 persen untuk bekerja 80 persen dari jam kerja mereka sebelumnya sebagai imbalan atas komitmen memertahankan produktivitas kerja 100 persen.

Proyek yang digagas organisasi nirlaba 4 Day Week Global bersama Autonomy dan para peneliti dari Cambridge University, Oxford University dan Boston College ini akan berjalan selama enam bulan.

"Ketika kita keluar dari pandemi, semakin banyak perusahaan menyadari batas baru kompetisi adalah kualitas hidup," kata CEO 4 Day Week Global Joe O Connor.

"Pengurangan jam kerja yang berfokus pada hasil merupakan sarana untuk memberikan mereka keunggulan kompetitif."

Uji coba serupa akan dilakukan pada akhir tahun ini di Spanyol dan Skotlandia dengan dukungan pemerintah setempat.

Peneliti akan memantau dampak sistem empat hari kerja seminggu tersebut pada tingkat produktivitas, kesetaraan gender, lingkungan, serta kesejahteraan karyawan.

Baca juga: Islandia Uji Coba Kerja 4 Hari Seminggu, Pekerja Akui Lebih Produktif

Pertanyaannya, bisakah sistem empat hari kerja dalam seminggu menjadi masa depan dunia kerja? Lalu, negara mana saja yang sudah menerapkan pola kerja seperti ini?

Efek pemberlakuan sistem empat hari kerja

Pada 2019, para pakar di Henley Business School di University of Reading mensurvei lebih dari 500 pemimpin bisnis dan lebih dari 2.000 karyawan di Inggris.

Survei dilakukan untuk mengetahui dampak sistem empat hari kerja seminggu pada tenaga kerja di negara tersebut.

Peneliti menemukan, dua pertiga bisnis melaporkan adanya peningkatan produktivitas pada karyawan.

Karyawan mengaku merasa lebih bahagia (78 persen), tidak terlalu stres (70 persen), dan mengambil cuti sakit lebih sedikit (62 persen).

Juga, sistem empat hari kerja seminggu membantu perusahaan untuk menarik dan memertahankan karyawan (63 persen).

Hampir setengah karyawan (40 persen) melaporkan mereka menggunakan hari libur ekstra untuk mengembangkan keterampilan profesional.

Sedangkan, seperempat karyawan (25 persen) memanfaatkan hari libur tambahan tersebut untuk menjadi relawan.

Melakukan aktivitas yang memperbaiki kesehatan mental dan fisik di hari libur tambahan juga dikaitkan dengan peningkatan produktivitas kerja.

Banyak peserta melaporkan kualitas tidur yang lebih baik dan mereka lebih banyak waktu untuk bersama keluarga dan orang-orang terkasih.

Dengan berkurangnya hari kerja, jejak karbon pun dapat dikurangi.

Baca juga: 7 Kebiasaan Pagi Hari untuk Tingkatkan Kesehatan dan Produktivitas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com