Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wanita di Nikaragua Pilih Melahirkan Sendiri di Pantai, Ini Kisahnya

Kompas.com - 10/06/2022, 12:28 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Rekaman persalinan Josy Peukert viral berkat lokasinya yang tidak lazim yakni di tepi pantai Playa Majagual, Nikaragua.

Wanita berusia 27 tahun itu bukan melahirkan secara mendadak sehingga tidak sempat dibawa ke rumah sakit.

Ia memang sengaja memiliki pantai yang berada di Samudera Pasifik itu untuk melahirkan anak laki-lakinya yang diberi nama Bodhi Amor Ocean pada Februari lalu.

Baca juga: Tiba-tiba Melahirkan, Wanita Ini Batal Nikah, Rugi Ratusan Juta

Josy bahkan melahirkan tanpa didampingi oleh dokter maupun bidan namun hanya ditemani oleh suaminya, Benni Cornelius, yang merekam proses tersebut.

Ia mengaku terinspirasi melakukan free birth, yang artinya melahirkan tanpa bantuan itu, di laut karena ingin menunjukkan apa yang bisa dilakukan tubuh wanita secara alami, tanpa intervensi medis.

“Saya mendapat ide ini di kepala saya, saya ingin melahirkan di laut,” jelas Josy Peukert, yang sebelumnya sempat tinggal di Jerman.

Baca juga: Tanpa Operasi Caesar, Ibu Hamil Bisa Bersalin Normal di Tanggal Cantik

“Selama berminggu-minggu saya memantau air pasang, jadi ketika waktu yang tepat bagi saya untuk melahirkan, saya tahu pantai akan aman bagi kami."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Raggapunzel Raggapunzel (@raggapunzel)

Tepat di tanggal 27 Februari, ia kemudian pergi ke pantai dengan hanya berbekal handuk, kain kasa, dan mangkuk dengan saringan untuk menangkap plasenta bayinya.

“Karena kondisinya tepat pada hari itu – itulah yang saya lakukan,” ujarnya.

Josy dan Benni juga sengaja tidak mencari tahu Hari Perkiraan Lahir (HPL) buah hatinya itu.

“Kami tidak memiliki tanggal jatuh tempo atau tenggat waktu bagi bayi untuk lahir, kami hanya percaya bahwa bayi kami akan lahir.”

Baca juga: Bukan Husband Stitch, Ini Cara Mengencangkan Vagina Setelah Melahirkan

Gelombang air laut di pantai disebutnya mengalir selaras dengan kontraksi yang dirasakannya, mempermudah proses kelahiran anaknya.

“Gelombang memiliki ritme yang sama dengan kontraksi, aliran halus itu membuat saya merasa sangat baik,” tambahnya, dikutip dari New York Post.

"Pasir vulkanik yang lembut di bawah saya mengingatkan saya bahwa tidak ada yang lain antara surga dan bumi hanya kehidupan."

Bayinya juga lahir dengan sehat dan lengkap tanpa suatu apapun, dengan berat 3,7 kilogram.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com