Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi Espresso Mengandung Kadar Kolesterol Tinggi, Ini Penjelasannya

Kompas.com - Diperbarui 02/01/2023, 12:18 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa kadar kolesterol dalam kopi dapat dipengaruhi oleh proses pembuatannya.

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Open Heart tersebut, ditemukan bahwa espresso memiliki kadar kolesterol total yang lebih tinggi. Efeknya pun lebih kuat pada pria dibanding wanita.

Alasannya, kopi mengandung bahan kimia bernama cafestol dan kahweol, yang dikaitkan dengan kadar kolesterol "jahat" LDL yang lebih tinggi.

Baca juga: Sering Tak Disadari, Ini Tanda dan Gejala Anda Mengidap Kolesterol Tinggi

Sementara itu, kopi French press atau kopi plunger memiliki kandungan senyawa peningkat kolesterol yang lebih tinggi dibanding filtered coffee.

Dalam espresso, senyawa tersebut ditemukan dalam jumlah menengah, meski data terkait asupan minuman ini dan kadar kolesterolnya masih terbatas.

Untuk menentukan apakah meminum espresso memengaruhi kadar kolesterol seseorang, para peneliti di Norwegia memantau data dari lebih dari 20.000 orang berusia di atas 40 tahun.

Hasilnya, ditemukan peserta yang minum tiga sampai lima cangkir espresso setiap harinya mengalami peningkatan kolesterol total lebih tinggi dengan efek lebih besar pada pria.

Baca juga: Cara Menikmati Secangkir Kopi Espreso biar Makin Sedap

Minum enam cangkir kopi seduh atau lebih setiap hari dikaitkan dengan peningkatan kolesterol total pada wanita dan pria.

Lalu, meminum enam atau lebih cangkir filtered coffee setiap hari hanya dikaitkan dengan kadar kolesterol total yang lebih tinggi pada wanita, tetapi tidak pada pria.

Tips minum kopi namun kadar kolesterol tetap terjaga

Hasil temuan di atas mungkin akan membuat ngeri para pecinta kopi.

Kendati demikian, bukan berarti dilarang meminumnya sama sekali karena kita masih bisa meminumnya hingga dua cangkir per hari.

Ya, ahli diet kardiologi di Entirely Nourished, Michelle Routhenstein, MS, RD mengatakan bahwa kunci utama dari penelitian tersebut adalah untuk mengurangi konsumsi espresso menjadi nol hingga dua cangkir per harinya untuk membantu menurunkan kadar kolesterol.

Routhenstein berpendapat, terdapat, maksimal, 30 kali lebih banyak senyawa yang berperan dalam peningkatan kolesterol jika biji kopi tidak disaring terlebih dahulu diibandingkan dengan kopi yang dikonsumsi dengan cara disaring (filtered coffee).

Ilustrasi minum kopi saat bulan puasa, waktu yang tepat untuk minum kopi saat bulan puasa. Shutterstock/ViChizh Ilustrasi minum kopi saat bulan puasa, waktu yang tepat untuk minum kopi saat bulan puasa.
Dia juga menambahkan, kopi berkafein merupakan stimulan dan dapat meningkatkan tingkat tekanan darah serta menyebabkan palpitasi jantung seperti fibrilasi atrium bagi sebagian orang.

Lalu terkait jumlah konsumsi yang direkekomendasikan, Routhenstein mengatakan bahwa itu dapat bervariasi berdasarkan riwayat medis seseorang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com