Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata
KOMPAS.com - Balas dendam biasanya dilakukan ketika seseorang sudah menahan amarahnya sejak lama. Bentuknya pun beragam, ada yang positif dan negatif.
Balas dendam negatif biasanya didasari oleh perasaan tak suka karena ingin memenangkan ego sendiri. Realisasinya pun terkadang mengerikan, bahkan bisa sampai menghilangkan nyawa targetnya.
Mungkin mereka akan merasa puas sesaat atas tindakan yang dilakukan. Akan tetapi, ada banyak dampak negatif yang menanti para pelaku.
Sama seperti tokoh Dorothy yang tega membunuh seorang laki-laki karena alasan dendam dalam audio drama siniar Tinggal Nama bertajuk "Senjata Makan Tuan [Pt.2]".
Lantas, mengapa tindakan balas dendam ini sesungguhnya tak baik bagi kita?
Semua perbuatan yang didasari oleh pembalasan dendam tidak akan berjalan dengan baik. Bahkan, bisa menyebabkan gangguan mental seperti perasaan gelisah berlebihan.
Rasa senang yang muncul pun hanya berlangsung sesaat. Setelahnya, akan ada banyak penyesalan karena sudah mencelakai orang lain. Hidup pun tak akan berlangsung dengan tenang.
Baca juga: Benarkah Kucing Dapat Menyimpan Dendam?
Jika beragama, tentu tindakan tersebut dihitung sebagai dosa. Di akhirat nanti, perbuatan itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.
Jika melakukan sesuatu dengan berlandaskan dendam, kita cenderung akan merasa bersalah. Dari situ, timbul perilaku untuk menyalahkan diri.
Selain itu, apabila pembalasan dendam diketahui orang lain, mereka akan memandang diri kita secara negatif. Hal ini tentu mengurangi nilai kita dalam kehidupan sosial.
Apalagi jika balas dendam dilakukan dengan cara-cara yang melukai fisik dan mental pelaku.
Membalaskan dendam mungkin akan membuat kita lega. Namun, itu hanya berlangsung sesaat.
Justru, tanpa disadari kita akan menghadapi sesuatu yang semakin buruk. Bahkan, bisa saja diri kita juga ikut celaka karena perbuatan tersebut.
Misalnya saja, jika membunuh, pasti akan ada konsekuensi yang dihadapi, seperti dipenjara dan dikucilkan dari masyarakat. Label yang diterima dari lingkungan sosial pun akan terus menghantui diri kita.