Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

5 Alasan Mengapa Balas Dendam Bisa Merusak Diri

Kompas.com - 15/06/2022, 15:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Balas dendam biasanya dilakukan ketika seseorang sudah menahan amarahnya sejak lama. Bentuknya pun beragam, ada yang positif dan negatif.

Balas dendam negatif biasanya didasari oleh perasaan tak suka karena ingin memenangkan ego sendiri. Realisasinya pun terkadang mengerikan, bahkan bisa sampai menghilangkan nyawa targetnya.

Mungkin mereka akan merasa puas sesaat atas tindakan yang dilakukan. Akan tetapi, ada banyak dampak negatif yang menanti para pelaku.

Sama seperti tokoh Dorothy yang tega membunuh seorang laki-laki karena alasan dendam dalam audio drama siniar Tinggal Nama bertajuk "Senjata Makan Tuan [Pt.2]".

Lantas, mengapa tindakan balas dendam ini sesungguhnya tak baik bagi kita?

1. Tak Akan Membuat Kita Merasa Lebih Baik

Semua perbuatan yang didasari oleh pembalasan dendam tidak akan berjalan dengan baik. Bahkan, bisa menyebabkan gangguan mental seperti perasaan gelisah berlebihan.

Rasa senang yang muncul pun hanya berlangsung sesaat. Setelahnya, akan ada banyak penyesalan karena sudah mencelakai orang lain. Hidup pun tak akan berlangsung dengan tenang.

Baca juga: Benarkah Kucing Dapat Menyimpan Dendam?

Jika beragama, tentu tindakan tersebut dihitung sebagai dosa. Di akhirat nanti, perbuatan itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan.

2. Mengurangi Kualitas Diri

Jika melakukan sesuatu dengan berlandaskan dendam, kita cenderung akan merasa bersalah. Dari situ, timbul perilaku untuk menyalahkan diri.

Selain itu, apabila pembalasan dendam diketahui orang lain, mereka akan memandang diri kita secara negatif. Hal ini tentu mengurangi nilai kita dalam kehidupan sosial.

Apalagi jika balas dendam dilakukan dengan cara-cara yang melukai fisik dan mental pelaku.

3. Bisa Jadi Bumerang bagi Diri

Membalaskan dendam mungkin akan membuat kita lega. Namun, itu hanya berlangsung sesaat.

Justru, tanpa disadari kita akan menghadapi sesuatu yang semakin buruk. Bahkan, bisa saja diri kita juga ikut celaka karena perbuatan tersebut.

Misalnya saja, jika membunuh, pasti akan ada konsekuensi yang dihadapi, seperti dipenjara dan dikucilkan dari masyarakat. Label yang diterima dari lingkungan sosial pun akan terus menghantui diri kita.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com