Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Sajikan Makanan Penutup untuk Si Kecil? Perhatikan Pertimbangan Ahli Gizi

Kompas.com - 18/06/2022, 20:59 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Sah-sah saja meniru budaya makan orang barat yang mengakhiri acara santap makan dengan pelengkap dessert alias makanan penutup, termasuk juga menerapkan ini kepada si kecil. Kita juga boleh melengkapi acara makan si kecil dengan makanan penutup atau makanan pencuci mulut.

Toh, menu makanan penutup tak perlu sama persis sama dengan orang luar negeri. Tetap kedepankan kearifan lokal dan menyesuaikan masakan daerah yang menjadi kebiasaan makan di rumah dan lingkungan kita. Bagaimanapun, si kecil punya lidah lokal yang kesukaannya tidak beda jauh sama bundanya, bukan?

”Bunda bisa membedakan jenis makanan penutup ini antara si kecil dengan ayahnya. Misalnya sang ayah kebagian es kopyor kelapa muda dan si kecil mendapat jatah es krim atau es serut. Umumnya, menyantap makanan manis dan segar sehabis hidangan utama yang ‘berat’ bakal terasa lebih nikmat,” jelas Nuril Farah Dhiya, S.TR.GZ, ahli gizi yang bertugas di Puskesmas Jakarta.

Nuril menyarankan agar orangtua memberi jeda waktu santap makanan pencuci mulut sekitar 30 menit sampai satu jam sesudah makan. Tujuannya memberi ruang pada lambung sekaligus mencegah anak langsung tertidur usai makan.

Pertanyaannya, apakah menyediakan makanan penutup menjadi keharusan? Sebenarnya tidak. Nah, agar mudah mempertimbangkan hal tersebut, ada baiknya kita ketahui manfaat makanan penutup (dessert) terlebih dulu.

1. Cuci mulut

Sesuai judulnya, makanan penutup adalah momen terakhir dari ritual makan. Setelah makan berat, fungsi dari makanan penutup adalah mencuci indera pengecap untuk menghilangkan sisa amis, gurih, atau asin yang didapat dari makanan utama sebelumnya.

2. Pelengkap kebutuhan gizi

Makanan penutup juga dapat berperan sebagai pelengkap gizi. ”Seringkali anak tidak terpenuhi zat gizinya dari makanannya sehari-hari. Oleh karena itu diperlukan juga dessert dalam jumlah kecil di luar jam makan camilan,” terang Nuril.

Dalam satu hari, sambung Nuril, anak usia 5-12 tahun, memiliki kebutuhan kalori sebanyak 1400-1700 kkal , protein 50-60 gr, serta lemak 50-60 gr.

Untuk kondisi anak yang memiliki status gizi normal, bisa dipilihkan menu makanan penutup atau produk yang nilai gizi nya masih kadar normal.

Sedangkan anak yang butuh meningkatkan berat badan atau yang memiliki aktivitas berlebih, bisa kita berikan dessert yang padat gizi.

”Untuk menu yang relevan pada usia anak 5-10 tahun, dapat kita berikan pisang goreng atau bakar, buah potong, es buah, jus buah, pudding, salad buah, atau es serut rasa buah,” usul Nuril.

Makanan penutup dari Pino Es Serut Buah Makanan penutup dari Pino Es Serut Buah
3. Stimulus agar si kecil habiskan makanan

Pilihan menu makanan penutup dapat menjadi stimulus agar anak menghabiskan porsi makan. Artinya, fungsi makanan penutup di sini semacam ‘hadiah’ atau reward kepada si kecil atas prestasinya telah menghabiskan makan.

Tiga poin tadi dapat menjadi pertimbangan menyajikan menu makanan penutup.

Adapun salah satu pilihan makanan penutup adalah Pino Es Serut Buah yang tersedia dalam rasa aneka buah dan memiliki kandungan 40 kkal. Produk ini bisa menjadi dessert yang ringan tanpa khawatir membuat anak obesitas.

Selain itu, Pino Es Serut Buah dilengkapi dengan beberapa vitamin sehingga dapat membantu untuk memenuhi nutrisi anak. Gampang kan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com