KOMPAS.com - Tidak semua pasangan suami-istri memiliki keberuntungan untuk tinggal di rumah yang besar dan mewah.
Sebagian dari mereka terpaksa tinggal di rumah kecil karena faktor ekonomi atau terbatasnya lahan dan hunian.
Kondisi tersebut bukanlah masalah berarti jika pasutri masih tinggal berdua. Namun, bila anak sudah lahir jelas situasinya akan berbeda.
Rumah yang kecil ukurannya lama-kelamaan terasa semakin sesak dan menyebabkan si buah hati tidak leluasa bergerak.
Baca juga: 8 Tips Menghemat Listrik di Rumah Kecil
Agar orangtua dan anak tetap nyaman tinggal di rumah yang tidak terlalu besar ukurannya, tips-tips berikut ini bisa dicoba.
Penghuni yang tinggal di rumah kecil cenderung menghabiskan waktunya di satu tempat tertentu, misalnya sofa.
Jadi tidak mengherankan apabila sofa selain digunakan untuk duduk, juga dipakai sebagai tempat tidur, makan, hingga ngobrol.
Karena alasan itu, sofa bisa lebih kotor karena remahan makanan atau kotoran yang menempel dan susah hilang.
Makanya memilih sofa berwarna gelap sangat direkomendasikan supaya perabot ini tidak terlihat cepat kusam atau bernoda.
Ruang yang terbatas di dalam rumah harus dijaga kebersihannya supaya tidak mengganggu pemandangan.
Biasakan anak untuk tidak membawa sampah masuk ke dalam rumah atau meninggalkan barang tidak terpakai.
Kebersihan rumah yang kecil juga perlu dijaga agar kotoran tidak terbawa sampai ke sprai kasur atau meja makan.
Orangtua sebaiknya memberikan kamar tidur yang lebih besar untuk anak. Tidak ada salahnya bagi orangtua jika tidur di kamar yang lebih kecil.
Besarnya ukuran kamar memudahkan anak untuk bermain dan menhindari kemungkinan mainan berserakan di luar kamar.
Baca juga: 9 Cara Menciptakan Desain Dapur Minimalis untuk Rumah Kecil
Perabot rumah sebaiknya diposisikan pada tempatnya supaya lebih mudah untuk dibersihkan.