Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metode Mencukur Bulu Sugaring dan Waxing, Apa Bedanya?

Kompas.com - 23/06/2022, 08:43 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama ini, waxing atau laser mungkin menjadi metode yang paling banyak dipilih oleh orang untuk benar-benar membersihkan bulu dari tubuh.

Tetapi, beberapa tahun terakhir, ada metode baru yang lebih populer dan sering ditawarkan di salon kecantikan untuk menghilangkan bulu, yakni sugaring.

Dokter spesialis kulit, Amy Kassouf mengatakan, sugaring merupakan metode mencukur bulu alami yang biasanya diaplikasikan dengan bahan-bahan seperti gula, lemon, dan air.

"Bahan ini dipanaskan untuk membuat pasta yang lengket, sehingga dapat menempel pada bulu atau rambut untuk membantu mencabutnya," kata dia.

Baca juga: Shaving vs Waxing, Mana yang Terbaik untuk Kulit?

Meski sekilas tampaknya sama, namun menurut Dr Kassouf, cara kerja sugaring dan waxing berbeda.

Perbedaannya dengan waxing

Ada pun perbedaan utama dari sugaring dan waxing adalah arah bulu yang ditarik.

Saat waxing, kita mengoleskan lilin ke arah yang sama dengan pertumbuhan bulu dan menghilangkan lilin ke arah yang berlawanan.

Nah, metode ini dapat menyebabkan folikel pecah menjadi dua karena kita menariknya berlawanan dengan arah folikel rambut.

Sementara pada sugaring, kita mengoleskan campuran ke arah yang berlawanan dan kemudian menarik bulu ke arah pertumbuhannya.

"Waxing sering dilakukan dalam satu kali perawatan, sedangkan sugaring memerlukan beberapa kali proses," ujar Dr Kassouf.

"Sugaring juga tidak menghilangkan banyak sel kulit tambahan karena campuran yang didinginkan tidak menempel pada kulit kita," sambung dia.

Baca juga: Kulit Mulus Bebas Bulu dengan Sugar Waxing di Rumah

Tapi, sama seperti waxing, sugaring dapat digunakan di berbagai bagian tubuh seperti lengan, wajah, kaki, hingga ketiak.

Beberapa orang pun mengatakan bahwa metode sugaring tidak terlalu menyakitkan daripada waxing.

Namun penilaian itu semua didasarkan pada individu dan toleransi rasa sakit mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com