Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nitrat dan Nitrit Juga Ada di Sayuran, Kenapa Daging Olahan Berbahaya?

Kompas.com - Diperbarui 12/01/2023, 10:26 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber

KOMPAS.com - Daging olahan kerap dianggap sebagai makanan tidak sehat. Salah satu alasannya adalah karena daging olahan mengandung bahan kimia yang disebut nitrat dan nitrit.

Akan tetapi, daging olahan bukan satu-satunya makanan yang mengandung bahan kimia tersebut. Beberapa sayuran secara alami juga mengandung senyawa yang sama, terutama nitrat.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa nitrat yang terkandung pada sayuran justru bisa mengurangi risiko kanker.

Lantas mengapa nitrat dan nitrit bisa berbahaya jika ditambahkan ke daging olahan?

Melansir The Conversation, kandungan nitrat dan nitrit yang terkandung pada daging olahan seperti sosis, daging ham, bacon dan lain sebagainya bisa berubah menjadi molekul lain.

Nitrat dan nitrit umumnya melekat pada natrium atau kalium. Molekul kimia tersebut termasuk ke dalam oksida nitrat.

Ketika kita makan sesuatu yang mengandung nitrat atau nitrit, mereka dapat berubah menjadi bentuk molekul terkait.

Misalnya, nitrat dalam sayuran dan bentuk kimiawi seperti nitrogliserin, dapat diubah dalam tubuh menjadi oksida nitrat.

Oksida nitrat itu berfungsi dalam melebarkan pembuluh darah yang berdampak pada pengurangan tekanan darah.

Sementara pada daging olahan, sebagian nitrat digunakan sebagai bahan pengawet. Selama proses tersebut, nitrat diubah menjadi nitrit.

Nitrit inilah yang bertindak sebagai pengawet daging, dan juga memberikan warna daging yang kemerahan atau merah muda.

Perbedaan lain yang cukup signifikan antara kandungan nitrat pada daging dan sayuran adalah sayuran serta makanan nabati lainnya mengandung zat yang bisa menghambat pembentukan NOC di usus.

Zat tersebut di antaranya antioksidan berupa vitamin C, vitamin E dan polifenol.

Baca juga: Ini Efek Terlalu Sering Konsumsi Daging Olahan

Risiko kanker pada daging olahan

Ilustrasi sakit kanker usus besar. Ilustrasi sakit kanker usus besar.

Risiko kanker akibat terpapar nitrat dan nitrit terlalu tinggi kemungkinan berasal dari perubahan natrium nitrit yang bereaksi dengan molekul lain di dalam tubuh.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com