Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Sering Mati Kutu Saat Ngobrol? Ini Dia Kuncinya!

Kompas.com - 25/07/2022, 15:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Setiap harinya, kita pasti melewati hari dengan berdialog. Meskipun terkesan mudah, nyatanya banyak orang yang hubungannya hancur karena kurang tepat dalam menafsirkan atau menanggapi obrolan.

Untuk menghindarinya, kita memerlukan pengetahuan dasar seputar cara berdialog yang baik dan benar. Dalam berdialog, kita berada di posisi pendengar dan pembicara. Oleh sebab itu, penting untuk bisa menjadi pendengar yang pintar dan pembicara yang pandai.

Melalui siniar Obsesif musim keenam bertajuk “Pintar Mendengar, Pandai Berbicara” dijelaskan bahwa ada tiga kunci agar dialog bisa tetap berjalan lancar. Ketiga kunci itu terdapat dalam buku Berbicara Ada Seninya karya Oh Su Hyang, yaitu QPR.

Apa itu Metode QPR?

Lebih rinci, Q adalah question yang berarti pertanyaan. Nantinya, pertanyaan inilah yang akan membuka topik obrolan. Bahkan, dengan kunci ini, kita bisa membangun relasi dengan lawan bicara.

Misalnya, saat masuk kerja pertama kali, kita bisa membuka obrolan dengan rekan kerja. Mulailah dari pertanyaan-pertanyaan sederhana, seperti “Siapa namamu?”.

Kunci kedua adalah P (phrase) atau dalam bahasa Indonesia berarti pujian. Tak bisa dimungkiri bahwa semua orang menyukai pujian meskipun hanya basa-basi. Bahkan, dengan pujian, kita bisa mengeratkan hubungan dengan lawan bicara.

Saat percakapan sudah bergulir, cobalah sesekali untuk memuji lawan bicara. Kita bisa menyelipkan tanggapan positif atas penampilan atau kinerjanya hari ini.

Baca juga: Cara Tepat Jalin Hubungan dengan Anak Broken Home

Meskipun begitu, jangan memuji terlalu berlebihan karena tak semua percakapan bisa cocok diberi pujian. Lakukanlah dengan sewajarnya agar tak dianggap sugar coating. Selain itu, pujian berlebihan bisa membuat kita terlihat manipulatif.

Kunci terakhir adalah R (reaction) yang berarti reaksi. Memberikan reaksi bisa membuat obrolan menjadi lebih hidup. Bahkan, hal ini bisa menandakan apakah kita nyaman berbicara dengan lawan bicara atau tidak.

Selain dengan seruan kecil, seperti “Oh, ya?”, “Wah”, “Asyik”, reaksi bisa ditunjukkan dengan gestur tubuh. Jika obrolan menarik, lawan bicara pun akan terus menatap dan menghadap kita dengan nyaman.

Selain ketiga kunci di atas, salah satu hal yang tak boleh dilewatkan adalah candaan atau humor. Sama seperti reaksi, elemen ini juga bisa menghidupkan obrolan jika menempatkannya dengan baik.

Sama seperti pujian, kita juga tak boleh bercanda terlalu sering. Perhatikan juga untuk tidak menyinggung topik-topik sensitif yang malah menjadi bumerang bagi diri sendiri. Alih-alih dianggap humoris, kita malah bisa dijauhi.

Terlalu Banyak Bicara? Gunakan Metode 123

Sementara itu, jika kita adalah pribadi yang lebih banyak berbicara, gunakan metode 123. Metode ini memiliki rincian sekali berbicara, dua kali mendengarkan, dan tiga kali memberikan tanggapan.

Baca juga: 4 Langkah Mengelola Emosi Anak

Selalu ingat bahwa dalam berdialog, tidak hanya kita saja yang berbicara. Ada pula lawan bicara yang harus diberikan tanggapan agar mereka tak merasa diabaikan.

Obrolan adalah gerbang untuk mencapai suatu pengetahuan baru. Oleh sebab itu, kita harus bisa menciptakan percakapan yang hidup agar kedua lawan bicara bisa saling memahami. Jangan sampai hubungan kita rusak karena obrolan.

Dengarkan tips-tips menarik lainnya bagi para lulusan baru yang sedang mencari pekerjaan hanya melalui siniar Obsesif di Spotify. Di sana, ada banyak informasi menarik seputar dunia yang tak boleh dilewatkan begitu saja.

Ikuti juga siniarnya agar kalian selalu terinfo tiap ada episode terbarunya!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com