Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kreasi Masker Baru, Diklaim Bisa Bunuh Covid-19 dalam 30 Detik

Kompas.com - 26/07/2022, 16:58 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia dalam tiga tahun terakhir membuat para ilmuwan menciptakan terobosan berupa masker baru.

Masker yang digunakan untuk menutupi mulut dan hidung tersebut kini telah dikembangkan oleh para peneliti dari University of Kentucky, Amerika Serikat.

Para ilmuwan menggunakan inovasi bahan membran yang diklaim mampu membunuh partikel SARS CoV-2, penyebab Covid-19.

Metodenya adalah ketika partikel virus itu bersentuhan dengan membran, maka efeknya bisa menonaktifkan protein yang berpotensi menginfeksi tubuh.

Baca juga: Ingat Lagi Cara Mencegah Jerawat Akibat Penggunaan Masker

Selama risetnya, para peneliti mengatakan hampir 99 persen partikel udara yang ditargetkan itu mampu tersaring oleh bahan tersebut.

Sehingga masker jenis ini bisa memberikan perlindungan ekstra untuk mencegah penularan Covid-19 lebih luas.

"Bahan baru dapat menyaring virus seperti masker N95, tetapi mampu juga menyaring enzim antivirus dan menonaktifkan sepenuhnya."

"Inovasi ini adalah lapisan perlindungan lain terhadap SARS CoV-2 yang dapat membantu mencegah penyebaran virus."

Seperti itu kata peneliti, Dibakar Bhattacharyya dari University of Kentucky, sebagaimana dilansir Science Alert.

Setelah mengembangkan bahan membran tersebut dengan para produsen, para peneliti akan terus menguji partikel SARS CoV-2 yang telah disaring oleh partikel sintetis.

Baca juga: Masker Medis Biru Bikin Penampilan Pria Jadi Lebih Menarik, Percaya?

Filter tersebut dikatakan mampu menyaring aerosol seukuran virus corona agar tidak masuk ke lapisan mukosa, kemudian menghancurkan protein dalam waktu 30 detik setelah terjadi kontak.

Material membran itu dapat diubah ke dalam ketebalan dan porosnya, yang kemudian bisa dimodifikasi dan menjadi inovasi masker di masa depan.

Menurut para peneliti, masker berbahan membran ini dapat dipakai selama dua jam tanpa henti selama beberapa hari, tanpa membuat pemakainya kesulitan bernapas.

Itu berarti, masker tidak perlu sering diganti, sehingga dapat mengurangi limbah masker sekali pakai yang kini menjadi sorotan para pemerhati lingkungan di berbagai negara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com