KOMPAS.com - Banyak orangtua khawatir ketika gigi anaknya berantakan sehingga timbul keinginan untuk menggunakan behel.
Pemasang kawat gigi dianggap bisa menjadi solusi agar penampilan anak lebih baik sekaligus menjaga kesehatan mulutnya.
Terlebih lagi dengan salah kaprah yang beredar jika behel membuat penggunanya terlihat lebih modis dan bagi anak-anak, lebih lucu.
Baca juga: Viral Balita Dipasangi Behel, Ini Kata Dokter Gigi soal Bahayanya
Dokter gigi asal Universitas Gadjah Mada, drg. Ayuningrum mengatakan orangtua perlu lebih bijak dalam menangani kasus gigi anak yang berantakan.
Behel bukan satu-satunya solusi meskipun alat medis ini banyak dipakai orang dewasa untuk kasus serupa.
"Anak itu bukan miniatur orang dewasa, enggak bisa disamain," ujarnya.
"Kalaupun anak-anak mau dibenerin giginya sedari kecil lebih direkomendasikan perawatan dengan intervensi ke tulang rahangnya dengan penggunaan alat myofungsional," jelasnya, kepada Kompas.com, kemarin.
Hal terpenting, katanya, adalah pondasi gigi anak yakni tulang rahang yang relasinya benar, bagian atas dengan bawah.
Selain itu, sekarang sudah ada beberapa produk perawatan gigi yang lebih aman misalnya berbahan silikon lentur guna menata gigi sedari kecil.
"Tekanannya ringan, enggak sekuat kalau behel," katanya.
Baca juga: Kelebihan Meratakan Gigi dengan Aligner Dibanding Behel
Penggunaan behel agar gigi anak lebih rapi bisa ditunda dulu sampai anaknya sudah kooperatif dan bisa menjaga kebersihan giginya sendiri.
Pasalnya, alat medis ini membutuhkan kesadaran penggunanya untu merawatnya termasuk membersihkan sisa makanan yang mungkin tersangkut di sela-sela.
Orangtua sebaiknya memiliki prioritas yang tepat soal kesehatan gigi dan mulut anak, bukan hanya soal estetika dengan memasang behel.
Drg. Ayuningrum berpesan agar orangtua fokus pada kesehatan gigi anak secara mendasar lebih dulu.
Apalagi jika anak memiliki gigi yang bermasalah seperti bolong, plak atau adanya karies.