Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Kiat Menjadi "Single Mother" yang Baik bagi Anak

Kompas.com - 28/07/2022, 21:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Riski Monika dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Pernikahan tak selalu dapat berjalan mulus. Perjalanan yang pada mulanya sudah direncanakan sebagai pasangan suami-istri bisa jadi gagal. Alasannya mungkin karena salah satu pihak meninggalkan pihak yang lain atau kesepakatan bersama untuk bercerai.

Perceraian sendiri bukanlah hal mudah, terlebih jika sudah memiliki buah hati. Keadaan tersebut akan membuat seseorang menjadi single parent. Menjadi orangtua tunggal (single parent) berarti juga harus siap untuk mengerjakan dua hal sekaligus, yaitu mengurus anak dan juga mencari nafkah.

Psikolog Klinis, Phebe Illenia Suryadinata, membagikan cara bagaimana menjadi single mother yang baik bagi anak maupun moms dalam episode “Beratnya Jadi Single Mother". Ia juga membagikan kisahnya sebagai seorang single mother sejak anaknya masih dalam kandungan.

Rose (nama samaran), melalui Anyaman Jiwa membagikan keresahan yang diprakarsai sejak anaknya bertanya mengenai keberadaan ayahnya. Juga, rasa kesepian Rose sebagai single mother dan bagaimana caranya menerima masa lalunya yang buruk.

Kekhawatiran lain yang muncul adalah ia takut bilamana sang anak merasa bahwa ia lahir di keluarga yang broken home. Sehingga muncul juga pertanyaan terkait bagaimana cara untuk menjadi seorang ibu yang baik bagi sang anak.

Dalam menjawab keresahan dari Rose, Phebe melansir dari sebuah penelitian yang dilakukan oleh The European Society of Human Reproduction and Embryology bahwa hubungan antar orang tua-anak dan perkembangan anak yang dilakukan oleh orang tua tunggal dapat sama baik dengan anak yang dibesarkan oleh sepasang orang tua.

“Kesehatan dan positivisme adalah hal yang penting, agar anak dapat merasakan kasih sayang dari orangtuanya. Jadilah single parent yang bahagia agar kita dapat memberikan cinta untuk si kecil.” Ujar Phebe.

Baca juga: Pentingnya Kemampuan Anak dalam Memecahkan Masalah

Banyak tekanan besar yang dialami oleh para single mother, tanggung jawab besar yang harus dilakukan sendirian, tekanan agar dapat memberikan pengasuhan anak yang baik, tekanan finansial, rasa kesepian, dan tekanan sosial adalah beberapa hal yang umum dirasakan oleh seorang single mother.

Penting untuk membangun kesiapan fisik, mental, finansial, dan sosial agar dapat menjadi seorang single mother yang bahagia.

Menurut Phebe, berikut ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orangtua tunggal agar menjadi seorang single mother yang baik.

Miliki Tujuan Jelas untuk Diri dan Anak

Kita harus memiliki tujuan yang jelas, yaitu komitmen, determinasi, dan motivasi yang dibutuhkan dalam menghadapi masalah yang akan muncul. Ketiga hal tersebut sangat kita butuhkan dalam menghadapi berbagai rintangan hidup yang akan kita hadapi di masa depan.

Menjadi Pribadi yang Fleksibel

Sebagai seorang single parent kita dituntut untuk kreatif dan mencari solusi alternatif dalam menghadapi hal-hal yang tidak terbayangkan sebelumnya.

Phebe mencontohkan ketika di suatu keadaan mendesak kita tidak dapat menjemput anak sekolah, apakah kita perlu menghubungi orang terdekat untuk meminta bantuan atau tidak.

Karena ketika kita terbiasa berpikir secara kreatif maka kita akan dapat menyelesaikan masalah-masalah seperti tadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com