Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Penggunaan Retinol pada Ibu Hamil, Berisiko Cacat Lahir

Kompas.com - 02/08/2022, 20:22 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ibu hamil wajib memerhatikan setiap kandungan pada skincare yang digunakan sehari-hari.

Seperti pada kandungan produk perawatan kulit yang mengandung retinol. Retinol adalah salah satu komponen bahan kimia yang juga dikenal sebagai retinoid.

Kandungan ini berasal dari turunan vitamin A yang dapat membantu mengatasi berbagai masalah kulit mulai dari mengurangi keriput, kerutan, mendorong produksi kolagen sampai dapat membantu melawan jerawat.

Kandungan retinol seringkali ditemukan pada serum wajah, gel sampai krim. Penggunaannya pun cukup mudah karena manfaatnya langsung bereaksi pada kulit wajah secara topikal.

"Turunan vitamin A seperti retinol bekerja dengan mengikat reseptor di kulit dan bermanfaat bagi kulit," ucap Blair Murphy-Rose, MD, FAAD, dokter kulit bersertifikat di Laser & Skin Surgery Center of New York, seperti dikutip Verywell Family.

Baca juga: Bolehkah Pakai Skincare Retinol Dicampur Niacinamide?

Dampak retinol pada ibu hamil dan ibu menyusui


Ketika mengetahui positif hamil, hal pertama yang harus dilakukan para wanita yaitu mengubah gaya hidup. Wanita yang semula kerap menunda makan atau jarang olahraga, secara total harus meninggalkan kebiasaan tersebut. Ketika mengetahui positif hamil, hal pertama yang harus dilakukan para wanita yaitu mengubah gaya hidup. Wanita yang semula kerap menunda makan atau jarang olahraga, secara total harus meninggalkan kebiasaan tersebut.

Retinol saat ini banyak digunakan sebagai bahan dasar produk perawatan wajah yang beredar di pasaran.

Meski demikian, perlu diingat meski memiliki banyak manfaat, tetapi selama kehamilan retinol tidak direkomendasikan bagi ibu hamil dan ibu menyusui.

Ada sejumlah risiko yang bisa berdampak buruk pada janin dan berpotensi janin cacat lahir.

"Meskipun belum ada bukti yang menunjukkan bahwa turunan vitamin A topikal seperti retinol menyebabkan cacat lahir."

"Kami merekomendasikan untuk para ibu hamil dan menyusui menghindarinya," lanjut Dr. Murphy-Rose.

Retinol digunakan secara topikal, namun bahan-bahan yang dioleskan ke kulit itu berpotensi diserap dan masuk ke aliran darah, serta diteruskan ke janin melalui plasenta.

Fakta penelitian juga menyebutkan kandungan ini bisa ditransfer dari ibu ke anak saat tengah menyusui.

Sebagaimana melansir Healthline, vitamin A dapat berpotensi ke tingkat beracun jika jumlahnya berlebihan di dalam tubuh.

Alih-alih kelebihan vitamin A itu terbuang, justru jumlah kelebihan vitamin A itu cenderung disimpan dalam jaringan lemak dan hati. Ketika kondisi itu terjadi, maka dapat menyebabkan kasus keracunan vitamin A.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com