KOMPAS.com - Merebaknya kasus cacar monyet alias monkeypox memicu kekhawatiran bagi banyak orang.
Meski penyakit ini tidak sama dengan cacar air, namun keduanya memiliki gejala yang sangat mirip.
Baik pada cacar monyet ataupun cacar air, seseorang dapat mengalami gejala berupa pilek, demam, ruam, nyeri di tubuh hingga merasa kelelahan.
Para ahli mengatakan bahwa gejala kedua penyakit ini cukup mirip di awal-awal infeksi.
Tak heran jika banyak orang yang keliru untuk membedakan penyakit cacar monyet dan cacar air.
Baca juga: 7 Fakta Cacar Monyet yang Perlu Diketahui agar Tak Cemas Berlebihan
Seperti istilah serupa tapi tak sama, penyakit cacar monyet dan cacar air jelas berbeda.
Hal itu dapat dibuktikan dari jenis virus yang menginfeksi, gejala ruam, hingga berapa faktor pembeda lainnya.
Berikut lima perbedaan antara cacar monyet dan cacar air.
Kedua penyakit tersebut disebabkan oleh virus dari famili yang berbeda.
Cacar air disebabkan oleh varicella zoster virus (VZV). Virus tersebut tidak datang dari keluarga virus yang menyebabkan cacar monyet.
Menurut Don Vinh, seorang profesor di Divisi Kedokteran Eksperimental di Universitas McGill, VZV itu merupakan bagian dari keluarga herpes virus.
Hal tersebut dapat dibuktikan dari bentuk ruam yang terjadi pada kulit ketika virus mulai menginfeksi tubuh.
Sementara pada monkeypox, termasuk ke dalam genus orthopoxvirus dalam keluarga poxviridae. Monkeypox adalah sepupu cacar air.
Bentuk penyakit zoonosis, infeksi dapat terjadi terutama ditularkan ke manusia dari hewan.