KOMPAS.com - Lokia adalah cairan yang keluar dari rahim setelah proses persalinan yang dialami para perempuan.
Cairan ini bisa berupa darah dan lendir yang akan bertahan hingga 4-6 minggu selama masa nifas.
Meski lumrah terjadi, tak sedikit ibu yang khawatir dengan keluarnya lokia.
Selalu ada kecurigaan jika lokia menjadi tanda infeksi usai melahirkan.
Baca juga: Mencintai Perubahan Tubuh Setelah Melahirkan, Bagaimana Caranya?
Lokia memang terlihat mirip dengan darah menstruasi. Namun, cairan mengandung lendir, sel adarah putih, jaringan, termasuk darah.
Lokia dapat terjadi lantaran rahim mengeluarkan campuran cairan dan jaringan layaknya wanita mengalami menstruasi.
Darah tersebut sebenarnya menjadi tanda bahwa tubuh mengganti lapisan rahim setelah ibu melahirkan.
Di sisi lain, ini juga bisa membawa keluar plasenta atau struktur atau ari-ari yang membungkus keseluruhan janin ketika berada di dalam kandungan.
Nah, ketika lokia keluar, maka darah yang mengalir bisa terlihat merah muda, cokelat, kuning, bahkan berair.
Ibu yang mengalaminya juga bisa mendapati gumpalan-gumpalan darah berukuran kecil yang terkandung di dalamnya.
Selama sembilan bulan mengandung, rahim tidak hanya mengandung bayi tetapi juga plasenta.
Kandungan tersebut juga menampung banyak jaringan rahim dan jumlah darah yang berlebih.
Ketika si buah hati lahir, rahim lantas mengeluarkan semua kandungan di dalamnya melalui kontraksi rahim pascapersalinan.
Termasuk lokia yang normal terjadi untuk membantu rahim kembali ke ukuran normal pascapersalinan.
Baca juga: Usai Masa Nifas Gairah Seksual Menurun, Normalkah?