Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Lisa Blackpink, Ini 6 Dampak Buruk Keseringan Ganti Warna Rambut

Kompas.com - 10/08/2022, 08:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lisa Blackpink sempat mengeluhkan kondisi rambutnya yang rusak akibat sering diwarnai.

Kondisi rambutnya itu diungkapkan pelantun Money tersebut dalam sebuah vlog Lili's Film yang diunggah baru-baru ini.

Akibat keseringan berganti warna, rambutnya jadi rusak, tampak kering, bercabang hingga pertumbuhan rambutnya melambat.

Bahkan dia mengakui kalau kondisi rambutnya itu sangat berbeda jika tidak ditata dengan berbagai produk perawatan rambut seperti saat dia tampil di depan kamera.

"Rambut saya telah rusak banyak, jadi saya ingin memotongnya dan sekarang saya lagi sempat untuk melakukannya," kata dia seperti dikutip Epic Stream.

Baca juga: Lisa Blackpink Curhat Masalah Rambut Rusak akibat Sering Diwarnai

Risiko gonta-ganti warna rambut seperti Lisa Blackpink

Lisa Blackpink curhat masalah rambut rusakEpicstream Lisa Blackpink curhat masalah rambut rusak

Berkaca dari pengalaman Lisa Blackpink, terlalu sering gonta-ganti warna rambut dapat berisiko memicu kerusakan rambut.

Itu disebabkan oleh bahan baku pewarna rambut biasanya mengandung bahan kimia.

Sebenarnya, bahan kimia tersebut juga sudah teruji klinis dan aman digunakan.

Tetapi jika rambut terlalu sering ditempa dengan bahan pewarna rambut, dampaknya juga bisa merugikan.

Risiko kerusakan rambut yang dapat dialami itu merupakan reaksi yang terjadi di antara pigmen rambut dan juga kulit kepala.

Nah, risiko kerusakan rambut yang mungkin dapat terjadi adalah sebagai berikut.

1. Rambut kehilangan kilau alami dan rapuh

Penggunaan produk berbahan kimia yang berlebihan bisa menyebabkan rambut kehilangan kilau alaminya dan menjadi rapuh.

Ketika itu sudah terjadi, satu-satunya cara untuk memulihkannya adalah memangkas rambut untuk mendorong pertumbuhan rambut baru yang lebih sehat.

2. Reaksi alergi pada kulit kepala

Pewarna rambut dapat menyebabkan reaksi alergi, terutama pada kondisi kulit kepala tertentu.

Alergi itu disebabkan oleh kandungan paraphenylenediamine, yang merupakan alergen umum.

Selain itu, orang yang memiliki masalah dermatitis sangat rentan dengan reaksi tersebut dan bahan kimia lain yang ada pada produk pewarna rambut.

Beberapa kondisi kulit seperti eksim atau psoriasis juga lebih baik menghindari pewarnaan rambut karena bisa memicu reaksi alergi.

Pada risiko ini, sebetulnya reaksi alergi tidak hanya terjadi di area kulit kepala, dalam beberapa kasus bisa menyebabkan iritasi kulit, kemerahan atau pembengkakan termasuk di wajah dan leher.

Baca juga: 10 Makanan untuk Kesuburan Pria dan Wanita

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com