KOMPAS.com - Jerawat yang tiba-tiba muncul di kulit memang menyebalkan, apalagi jika jerawat itu adalah jerawat batu yang menimbulkan rasa nyeri parah.
Jerawat batu atau yang dalam bahasa Inggris disebut dengan cystic acne ini sebenarnya merupakan jerawat inflamasi yang menyakitkan dan berisi nanah.
Dilansir dari Cleveland Clinic, jerawat yang dapat mengakibatkan timbulnya jaringan parut ini disebabkan karena pori-pori di kulit yang tersumbat oleh minyak berlebih dan sel kulit mati juga dimasuki oleh bakteri.
Hasilnya, pembengkakkan pun terjadi, mengakibatkan bulatan berwarna merah dengan nanah di dalamnya.
Selain itu, Cleveland Clinic juga menyebutkan bahwa jerawat batu ini dapat disebabkan oleh faktor usia (remaja lebih rentan mengalami jerawat batu) dan keturunan.
Adapun ciri-ciri jerawat batu adalah timbulnya bulatan berwarna merah berisi nanah dengan “kepala” berwarna kuning keputihan yang terasa keras dan nyeri saat disentuh, mirip seperti bisul.
Jerawat batu ini juga dapat terjadi di banyak tempat, bukan hanya wajah. Misalnya saja, punggung, dubur, dada, leher, bahu, dan lengan bagian atas.
Tampilannya yang cukup mencolok tersebut pun kerap membuat banyak orang menjadi tidak percaya diri.
Bahkan, beberapa orang bisa cemas atau depresi menghadapi jerawat batu yang tidak kunjung hilang.
Baca juga: Apa Penyebab Munculnya Jerawat Batu yang Menjengkelkan?
Jerawat batu biasanya lebih sulit diobati dibanding jerawat biasa Karena dapat menimbulkan bekas luka, kita sebaiknya mencari bantuan dari dokter kulit daripada mencoba produk jerawat yang dijual bebas.
Seorang dokter kulit dapat menentukan obat jerawat batu dengan tepat sesuai kondisi pasien.
Pengobatan sering kali menggunakan antibiotik oral dan mengoleskan gel atau krim topikal ke kulit.
Umumnya, perawatan jerawat batu meliputi:
Lebih lanjut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengalami jerawat batu.
Pertama, jangan memecahkannya dengan sengaja. Pasalnya, hal ini hanya akan mengakibatkan risiko timbulnya jaringan parut dan infeksi bakteri pada kulit, seperti selulitis.
Lalu, beberapa orang bisa mengalami perubahan pigmen, Misalnya, ada yang mendapat bintik-bintik di area tempat tumbuhnya jerawat batu terjadi setelah kulit kembali bersih.
Bintik-bintik tersebut bisa berwarna-warni, mulai dari pink, ungu, merah, hitam, hingga kecoklatan yang akan hilang dengan sendirinya namun perlu waktu.
Baca juga: Cara Atasi Jerawat Batu yang Membandel
Meski menyebalkan, sebenarnya jerawat batu bisa dicegah. Berikut langkah-langkahnya.
Baca juga: Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Batu dengan Bahan Alami
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.