Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktif secara Fisik dan Bersosialisasi Bisa Turunkan Risiko Demensia

Kompas.com - 25/08/2022, 08:17 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melakukan aktivitas fisik dan tetap bersosialisasi dengan orang-orang terbukti bisa mengurangi risiko seseorang terkena demensia, atau hilangnya fungsi kognitif di kemudian hari.

Hal tersebut ditunjukkan melalui Neurology, sebuah jurnal medis American Academy of Neurology yang menganalisis perilaku para peserta studi selama satu dekade.

Jurnal tersebut menemukan bahwa pola aktivitas fisik yang sering dilakukan, termasuk pekerjaan rumah tangga, dan sosialisasi seperti kunjungan dengan keluarga dan teman, semuanya menurunkan risiko berbagai jenis demensia, termasuk penyakit alzheimer.

"Pengobatan untuk demensia sejauh ini masih terbatas. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apakah beberapa perubahan yang mudah seperti mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat, dapat menjadi cara yang efektif untuk pencegahan demensia."

Demikian penuturan penulis studi, yang merupakan seorang profesor di Universitas Sichuan di Chengdu, Tiongkok, Huan Song, MD, PhD, kepada Health.

Baca juga: 7 Kebiasaan Baik untuk Turunkan Risiko Demensia

"Dengan lebih sering terlibat dalam kegiatan fisik dan mental yang sehat, orang dapat mengurangi risiko demensia, terlepas dari kerentanan genetik yang mereka warisi," sambung dia.

Lebih lanjut, para ahli pun menjelaskan bagaimana fungsi otak terhadap aktivitas fisik dan mental saling berhubungan, serta cara terbaik mengadopsi perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko atau mencegah demensia sebagai berikut.

Aktivitas fisik mencegah demensia

Untuk studi ini, para peneliti menganalisis data dari UK Biobank, yakni database biomedis berskala besar dengan informasi kesehatan dan genetik dari lebih dari setengah juta penduduk Inggris.

Sebanyak 501.376 peserta bebas demensia, dengan usia rata-rata 56 tahun, diikuti selama rata-rata 11 tahun.

Pada awal perekrutan, peserta melaporkan sendiri tingkat aktivitas fisik dan mental mereka, termasuk aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan rumah tangga, waktu yang dihabiskan untuk bersosialisasi, dan seberapa sering mereka menggunakan perangkat elektronik.

Selama periode tindak lanjut sekitar 11 tahun, 5.185 pasien didiagnosis menderita demensia.

Menurut para peneliti, tingkat aktivitas fisik dan mental peserta dikaitkan dengan risiko demensia.

Baca juga: Ubah Gaya Hidup, Kunci Turunkan Risiko Demensia

Orang-orang yang tetap aktif dalam rutinitas mereka menuai manfaat paling banyak.

Mereka yang sering berolahraga memiliki risiko demensia 35 persen lebih rendah, sementara yang secara teratur melakukan pekerjaan rumah tangga dan sering bertemu dengan teman maupun keluarga mengalami penurunan risiko demensia masing-masing sebesar 21 persen dan 15 persen.

Ilustrasi pertemananAID/a.collectionRF Ilustrasi pertemanan
Para peneliti juga memperhitungkan faktor risiko genetik untuk mengembangkan demensia bersama dengan riwayat keluarga dan menemukan bahwa faktor gaya hidup masih memberikan manfaat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com