Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Sisi Negatif dari Makanan yang Digoreng dengan Metode Deep Frying

Kompas.com - 27/08/2022, 05:00 WIB
Anya Dellanita,
Sekar Langit Nariswari

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Makanan yang digoreng dengan cara deep frying memang lezat karena teksturnya yang renyah di luar namun lembut di dalam, membuatnya enak digigit.

Tak hanya itu, makanan yang digoreng dengan deep frying pun cenderung terjangkau, membuatnya makin disukai.

Sisi negatif metode memasak deep frying

Namun di balik kelebihannya itu, makanan deep frying sebenarnya memiliki beberapa sisi negatif.

Berikut di antaranya, seperti dilansir dari Healthline.

  • Tinggi kalori

Dibandingkan dengan metode memasak lainnya, deep frying menambah banyak kalori.

Tak hanya dilapisi dengan adonan atau tepung sebelum digoreng, makanan yang digoreng dengan cara deep frying akan kehilangan air dan menyerap lemak, membuat kalorinya meningkat.

Baca juga: Tips Menggoreng Deep Frying agar Minyak Tidak Terciprat ke Mana-mana

Sebagai contoh, jika satu kentang panggang kecil (100 gram) mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak maka kentang goreng deep-fried dalam jumlah yang sama (100 gram) mengandung 319 kalori dan 17 gram lemak.

Intinya, kalori bertambah dengan cepat saat makanan diproses dengan deep frying.

  • Tinggi lemak trans

Sisi negatif dari deep frying lainnya adalah tinggi lemak trans.

Untuk diketahui, lemak trans terbentuk ketika lemak tak jenuh menjalani proses yang disebut hidrogenasi, yang dapat terjadi ketika minyak dipanaskan hingga suhu yang sangat tinggi selama memasak.

Nah, proses ini mengubah struktur kimia lemak, membuatnya sulit untuk dipecah oleh tubuh.

Hal ini berujung meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, kanker, diabetes dan obesitas.

Belum lagi, makanan yang digoreng dengan deep frying biasanya dimasak ddengan menggunakan minyak sayur atau seed oil yang menganduk lemak trans akibat dipanaskan.

Ketika minyak-minyak ini dipanaskan hingga suhu tinggi, seperti saat deep frying, kandungan lemak transnya dapat meningkat.

Baca juga: Mengenal Deep Frying, Teknik Menggoreng yang Bikin Makanan Renyah

Kebiasaan deep frying bisa meningkatkan risiko penyakit

Beberapa studi menemukan bahwa ada hubungan antara konsumsi gorengan dan meningkatnya risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.

Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com