Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Overthinking Bukan Penyakit Mental, Simak Cara Mengatasinya

Kompas.com - 30/08/2022, 13:31 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terlalu banyak berpikir tentang skenario terburuk mengenai suatu hal hingga membuat kesulitan tidur di malam hari, merupakan tanda bahwa kita mengalami overthinking.

Meskipun kita mungkin percaya bahwa terus berpikir tentang hal-hal yang mengganggu adalah bagian pemecahan masalah, namun kebiasaan overthinking tidak memberikan resolusi apa pun.

Faktanya, overthinking malah menciptakan lebih banyak stres dengan berfokus pada hal-hal negatif, memikirkan masa lalu, dan mengkhawatirkan masa depan.

Seorang psikoterapis, Natacha Duke, MA, RP, pun berbicara tentang apakah overthinking adalah penyakit mental.

Baca juga: 3 Tips Menjadikan Overthinking sebagai Keuntungan

Dia pun mengungkap langkah-langkah yang dapat diambil untuk berhenti overthinking.

Bukan penyakit mental

Walaupun kerap kali disamakan, tetapi overthinking bukanlah penyakit atau kondisi mental tertentu.

Tetapi, overthinking bisa menjadi gejala depresi atau kecemasan.

Duke mengatakan, overthinking biasanya dikaitkan dengan gangguan kecemasan umum atau generalized anxiety disorder (GAD).

GAD ditandai dengan kecenderungan untuk khawatir secara berlebihan tentang beberapa hal.

"Seseorang dapat mengembangkan GAD karena gen mereka, faktor kepribadian seperti ketidakmampuan untuk mentoleransi ketidakpastian dalam hidup," ungkap Duke.

"Dan, bisa juga karena pengalaman hidup. Biasanya, ini adalah kombinasi dari ketiganya," sambung dia.

Baca juga: 30 Kata kata Bijak untuk Melawan Overthinking

Orang-orang yang menderita GAD mungkin akan mengalami:

• Khawatir secara berlebihan tentang beberapa hal selama setidaknya enam bulan.

• Kesulitan mengendalikan kecemasan yang dapat mengganggu kemampuan untuk berfungsi.

Selain itu, gejala fisik akibat GAD juga dapat mencakup kegelisahan, kesulitan berkonsentrasi, serta masalah tidur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com