Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/09/2022, 20:20 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seks oral adalah rutinitas seksual yang melibatkan penggunaan mulut, bibir, atau lidah untuk merangsang penis atau vagina pasangan.

Hal ini biasanya dilakukan selama foreplay untuk meningkatkan gairah bercinta.

Jika dibandingkan dengan seks vaginal, risiko terkena penyakit menular seksual melalui seks oral relatif lebih rendah.

Namun tak berarti seks oral benar-benar bebas risiko. Beberapa penyakit menular seksual (PMS) seperti sifilis, herpes, gonore, dan infeksi usus dapat ditularkan melalui seks oral dan menyebar ke seluruh tubuh.

Baca juga: Hati-hati, Seks Oral Tingkatkan Risiko Kanker Tenggorokan

Melakukan seks oral dengan aman

Seksolog dan pakar diabetes, Dr Amit Joshi, MD, memberikan empat tips berikut agar seks oral dapat dilakukan dengan aman tanpa terpapar penyakit menular seksual.

1. Lakukan tes HPV bersama pasangan

Human papillomavirus atau HPV adalah virus yang bisa disebarkan lewat aktivitas seks, termasuk seks oral.

Studi menunjukkan, individu yang berhubungan dengan lebih dari enam pasangan sekaligus lebih rentan terkena kanker mulut.

Disarankan agar pasangan melakukan tes untuk virus HPV sebelum melakukan seks oral.

2. Mencukur atau merapikan bulu kemaluan sebelum seks oral

Jika seks oral menjadi rutinitas harian, beberapa orang memilih untuk melakukan waxing pada rambut kemaluan mereka.

Hal ini berisiko menimbulkan benjolan merah dan terjadi sensasi seperti terbakar.

Oleh karena itu, disarankan mencukur rambut kemaluan dan membersihkannya sebelum kita melakukan seks oral.

Baca juga: 3 Penyakit Seksual yang Menular Lewat Seks Oral

3. Gunakan kondom

Penggunaan kondom bukan hanya saat penis melakukan penetrasi ke vagina, melainkan juga ketika seks oral.

Tujuannya, agar cairan sperma tidak masuk ke dalam tubuh pasangan.

4. Gunakan dental dam

Dental dam adalah lembaran tipis yang biasanya terbuat dari lateks atau poliuretan.

Dental dam bisa digunakan sebagai penghalang untuk menutupi area vagina selama pria melakukan seks oral, sehingga kemungkinan pasangan terinfeksi penyakit menular seksual menjadi berkurang.

Baca juga: Pria, Perhatikan Hal Ini Saat Melakukan Seks Oral

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com