Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Cara Menghilangkan Trauma Pasca Perselingkuhan

Kompas.com - 22/09/2022, 12:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Inge Shafa Sekarningrum dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Sebagian besar orang mungkin setuju jika perselingkuhan merupakan permasalahan terbesar dalam suatu hubungan.

Ketika seseorang berselingkuh, komitmen dan kepercayaan yang sudah dibangun bersama pasangan pun akan runtuh. Bahkan, tak jarang beberapa orang akan langsung mengakhiri hubungan saat tahu perselingkuhanlah yang mereka hadapi.

Efek dari perselingkuhan tak jarang membuat pasangan yang ditinggalkan jadi overthinking. Mulai dari bertanya-tanya apa kekurangan dan kesalahan mereka hingga trauma untuk memulai hubungan baru.

Trauma untuk memulai hubungan baru itu diawali dari rasa tidak percaya terhadap orang-orang baru yang ditemui. Hal ini menimbulkan rasa antisipasi saat pendekatan. Akibatnya, mereka lebih selektif dalam memilih pasangan.

Dalam siniar Anyaman Jiwa bertajuk “Menghilangkan Taruma Pasca Perselingkuhan”, dra. Astrid Regina Sapiie menjelaskan bagaimana cara menghilangkan rasa trauma pasca perselingkuhan.

dra. Astrid mengatakan bahwa perselingkuhan dapat menyebabkan trauma bagi korban perselingkuhan. Korban perselingkuhan bisa mengalami Post-Infidelity Stress Disorder atau PISD.

Post-Infidelity Stress Disorder (PISD) adalah gejolak emosional atau stres setelah dikhianati atau diselingkuhi oleh pasangan. Lantas, bagaimana cara agar menghilangkan rasa trauma pasca perselingkuhan?

Baca juga: Pentingnya Peran Ayah Mendukung Pemberian ASI Eksklusif

Menurut Psych Central, berikut beberapa caranya.

Hangout dengan Teman

Untuk seseorang yang baru mengakhiri sebuah hubungan, kumpul bersama teman merupakan pilihan yang tepat.

Kamu bisa menceritakan banyak hal sehingga tidak terpaku pada permasalahan yang sedang dihadapi.

Saat berkumpul dengan teman, kita juga dapat mengenal orang baru dan bertukar pikiran.

Menyeimbangkan Antara Cinta dan Logika

Saat terbebani dengan satu masalah, secara tak sadar otak akan memprosesnya. Otak akan bekerja ekstra untuk menganalisis, mempertanyakan, dan menyelidik.

Dalam buku Getting the Love You Want, Harville Hendrix berteori bahwa ketika kita berada di hubungan emosional yang intens dan merusak, otak lama akan memegang kendali penuh.

Itu sebabnya, muncul berbagai macam potongan memori dari masa lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com