Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Banyak Gula Bikin Jerawatan? Ini Kata Dokter

Kompas.com - 02/10/2022, 14:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini banyak orang gemar mengonsumsi berbagai macam makanan dan minuman tinggi gula yang sedang viral.

Sayangnya, makanan dan minuman tinggi gula tersebut tidak hanya berdampak buruk pada kesehatan tubuh, tetapi juga kulit.

Ternyata, mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula ini dapat membuat peradangan kulit dan menyebabkan timbulnya masalah jerawat.

Dokter spesialis kulit, Dr Andina Bulan Sari, SpKK, mengatakan, dari beberapa penelitian, ada tiga macam kelompok asupan yang dapat menyebabkan jerawat, yakni gula, produk dairy, dan cokelat.

"Makanan yang kadar gulanya tinggi atau yang indeks glikemiknya tinggi itu dapat menyebabkan jerawat," kata dia dalam acara peluncuran Labore Skincare di Hotel Sheraton Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca juga: 56 Nama Lain Gula dalam Kemasan Makanan, Ini Daftarnya

"Misalnya kita minum es kopi, kopinya sih tidak masalah ya, tetapi gula dan susu yang dicampur di dalamya memiliki indeks glikemik yang tinggi," ujar Andina.

Indeks glikemik yang tinggi juga dapat ditemukan dalam makanan pokok kita sehari-hari seperti nasi dan kentang.

Di mana kadar gulanya tinggi, sehingga dapat memengaruhi pembentukan jerawat.

"Kemudian yang kedua adalah produk dairy seperti susu, telur, keju, maupun yogurt. Terlebih, susu full cream atau skim milk," ungkap dia.

"Untuk yang lebih aman, kita bisa mengonsumsi susu nabati seperti soya atau almond," saran dia.

Setelah produk dairy, cokelat menyusul sebagai asupan yang tinggi gula.

Mengurangi konsumsi asupan tinggi gula

Menurut Andina, setiap orang memiliki masalah kulit yang berbeda-beda, terutama soal jerawat.

Baca juga: 5 Kebiasaan Minum untuk Jaga Kadar Gula Darah

Meski hasil penelitian menyebutkan tiga hal tadi sebagai pemicu jerawat, namun ada pula orang-orang yang akan mengalami masalah ini ketika mengonsumsi kacang-kacangan atau makanan pedas.

"Sebenarnya saya jarang membatasi asupan makanan dan minuman pasien, karena faktor jerawat itu kan banyak ya, bisa juga dari hormonal, stres, dan lain sebagainya," sebut dia.

"Tapi kalau memang kasus jerawatnya sudah parah ya harus dibatasi dengan ketat kadar konsumsi gula dan asupan lain yang memicu timbulnya jerawat."

"Kalau jerawatnya ringan hanya satu atau dua dan merasa tidak mengonsumsi gula secara berlebihan sih sebenarnya tidak masalah," lanjut dia.

Baca juga: Penting, Berbagai Nama Samaran Gula di Label Kemasan Makanan

Selain mengurangi konsumsi gula dan asupan lain pemicu jerawat, Andina juga merekomendasikan orang-orang untuk berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mengetahui lebih lanjut masalah kulit dan kemungkinan perawatan yang sesuai.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com