Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Gingivitis, Radang Gusi yang Berbahaya

Kompas.com - 05/10/2022, 08:17 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Radang gusi, atau dalam bahasa medis disebut gingivitis, adalah penyakit akibat infeksi bakteri yang menyebabkan iritasi, kemerahan, dan pembengkakan pada gingiva (bagian gusi di sekitar pangkal gigi).

Kondisi ini seringkali disebabkan oleh kebersihan mulut yang buruk. Jika radang gusi dibiarkan, maka akan menyebabkan periodontitis atau penyakit gusi yang lebih serius.

Kebersihan mulut yang buruk akan mendorong terbentuknya plak pada gigi, yang menyebabkan peradangan pada jaringan gusi di sekitarnya.

Baca juga: Penyakit Gusi Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Ini Penjelasannya

Penyebab gingivitis

Seperti dilaporkan Mayo Clinic, proses terjadinya radang gusi adalah sebagai berikut:

1. Plak terbentuk di gigi

Plak adalah lapisan lengket yang tidak terlihat. Plak ini sebagian besar terdiri dari bakteri yang terbentuk di gigi ketika pati dan gula dalam makanan berinteraksi dengan bakteri di mulut.

Plak harus dibersihkan setiap hari karena bisa kembali terbentuk dalam waktu cepat.

2. Plak berubah menjadi karang gigi

Plak yang menempel pada gigi dapat mengeras di bawah garis gusi menjadi karang gigi (kalkulus), yang mengumpulkan bakteri.

Terbentuknya karang gigi membuat plak lebih sulit dihilangkan, karena itu menjadi perisai pelindung bagi bakteri dan menyebabkan iritasi di sepanjang garis gusi.

Untuk menghilangkan karang gigi, kita memerlukan bantuan dari dokter gigi profesional.

3. Gingiva mengalami peradangan atau gingivitis

Plak dan karang gigi yang tertinggal di gigi dalam waktu lama akan menyebabkan iritasi pada gingiva dan memicu peradangan. Seiring waktu, gusi menjadi bengkak dan mudah berdarah.

Tidak hanya itu, kerusakan gigi atau karies gigi juga bisa terjadi.

Apabila tidak ditangani, gingivitis bisa berkembang menjadi periodontitis dan kehilangan gigi.

Baca juga: Jangan Sepelekan Gusi Berdarah, Kenali 5 Tandanya

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com